Selasa, 07 Desember 2010

Mengenali Gejala Demam Berdarah Dengue (DBD)

Penyakit ini adalah penyakit demam akut yang banyak diketemukan di daerah yang beriklim tropis, dengan penyebaran geografis yang mirip dengan malaria. Wabah pertama terjadi pada tahun 1780-an yang terjadi secara bersamaan hampir di seluruh kawasan Asia, Afrika maupun Amerika Utara. Penyakit ini kemudian dikenai dan dinamai pada tahun 1779. Secara global demam berdarah mewabah pada 1950 dimulai di Asia Tenggara hinga tahun 1975 dan telah menjadi penyebab kematian yang utama yang terjadi pada anak-anak di daerah tersbut.

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) {bahasa medisnya disebut Dengue Hemorrhagic Fever (DHF)} adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus, yang mana menyebabkan gangguan pada pembuluh darah kapiler dan pada sistem pembekuan darah, sehingga mengakibatkan perdarahan-perdarahan.

Gejala Demam Berdarah

Kondisi waspada perlu disikapi dengan pengetahuan yang luas oleh penderita maupun keluarga yang harus segera konsultasi ke dokter apabila pasien/penderita mengalami demam tinggi 3 hari berturut-turut. Banyak penderita atau keluarga penderita mengalami kondisi fatal karena menganggap ringan gejala-gejala tersebut.

Sesudah masa tunas / inkubasi selama 3 - 15 hari orang yang tertular dapat mengalami / menderita penyakit ini dalam salah satu dari 4 bentuk berikut ini :

O Bentuk abortif, penderita tidak merasakan suatu gejala apapun.

O Dengue klasik, penderita mengalami demam tinggi selama 4 - 7 hari, nyeri-nyeri pada tulang, diikuti dengan munculnya bintik-bintik atau bercak-bercak perdarahan di bawah kulit. Seringkali di awal demam, tidak ada bintik merah. Ada beberapa kasus juga yang memang tanpa bintik merah. Ruam demam berdarah biasanya mempunyai ciri-ciri merah terang.

O Dengue Haemorrhagic Fever (Demam berdarah dengue/DBD)

gejalanya sama dengan dengue klasik ditambah dengan perdarahan dari hidung (epistaksis/mimisan), mulut, dubur, dsb.

Penyakit ini ditunjukkan melalui munculnya demam tinggi terus menerus. Demam bisa turun naik, bisa juga tidak turun sama sekali sepanjang hari. Jadi keneli dengan baik demam pada DBD ini agar tepat penanganannya. Demam pada DBD mempunyai siklus demam yang khas disebut “Siklus Pelana Kuda”


Ciri-ciri Demam DBD atau Demam Pelana Kuda

Hari 1 – 3 Fase Demam Tinggi
Demam mendadak tinggi, dan disertai sakit kepala hebat, sakit di belakang mata, badan ngilu dan nyeri, serta mual/muntah, kadang disertai bercak merah di kulit.
Hari 4 – 5 Fase KRITIS
Fase demam turun drastic dan sering mengecoh seolah terjadi kesembuhan.
Namun inilah fase kritis kemungkinan terjadinya “Dengue Shock Syndrome”
Hari 6 – 7 Fase Masa Penyembuhan
Fase demam kembali tinggi sebagai bagian dari reaksi tahap penyembuhan.

O Dengue Syok Sindrom, gejalanya sama dengan DBD ditambah dengan syok / presyok. Bentuk ini sering berujung pada kematian.

Selain itu tanda dan gejala lainnya yang sering terjadi yaitu sakit perut, rasa mual, trombositopenia, hemokonsentrasi, sakit kepala berat, sakit pada sendi (artralgia), sakit pada otot (mialgia).

Yang Harus Dilakukan Bila Timbul Gejala

O Beri penderita minum yang banyak.

O Kompres dengan air es atau air hangat.

O Beri obat penurun panas.

O Cepat bawa ke dokter, PUSKESMAS atau Rumah sakit. Bila kaki serta tangan terasa dingin dan berkeringat.

Artikel Yang Berkaitan

1. Cara Tepat Mencegah Demam Berdarah.
2. Obat-Obatan Tanpa Resep.
3. Cengkeh, Rempah Yang Kaya Antioksidan.
4. Vaksin HPV Untuk Mencegah Kanker Serviks.
5. Penyebab, Gejala, dan Cara Penularan Kanker Serviks.
6. Makanan Untuk Membantu Menurunkan Berat Badan.
7. Minuman Bersoda, Manfaat atau bahaya?.
8. Menu Diet bagi Diabetesi.
9. Pemanis Buatan Bagi Penderita Diabetes Melitus (DM).
10. Mengenali Gejala Gagal Ginjal Sejak Dini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar