Jumat, 03 September 2010

Bagaimana Cara Agar Lebih Dekat Dengan Anak

Agar anak tidak merasa jauh dari orang tua maka kedekatan antara orang tua harus senantiasa dibangun. Untuk membangun hal itu, sebagai orang tua Anda harus melakukan sesuatu. Faktor dari orang tua menjadi penentu dalam hal ini. Berikut beberapa hal yang bisa dijadikan arahan untuk membangun kedekatan Anda dengan anak.

[1]. Kesiapan mental untuk menjadi orang tua

Memiliki anak membawa implikasi yang luas. tidak hanya merubah peran dari suami/istri menjadi ayah/ibu. Ada komitmen dan tanggung jawab yang harus disadari dan dijalankan. Oleh sebab itu, perlu hati dan pikiran yang tenang untuk menjalani proses menjadi orang tua. Selain itu, kesiapan mental juga diperlukan, terutama untuk menghindari konflik dan ketegangan yang uncul diantara suami-istri akibat perubahan yang terjadi.

[2]. Menciptakan komunikasi yang hangat sejak dini.

Berkomunikasi dengan anak tidak dimulai sejak anak lahi, melainkan sejak ia masih dalam kandungan. Sejak itu proses kasih sayang pun hendaknya dimulai. Berbicaralah padanya meski ia masih belum tampak secara lahiriah. Sapalah dia, senyumlah untuknya dan pertahankan kesetabilan emosi. Banyak penelitian yang menyatakan bahwa seorang anak bisa memahami apa yang terjadi dalam diri sang ibu meski ia belum lahir. Hal itu, bisa dibuktikan dari munculnya kecendrungan tertentu yang ada pada anak, misalnya rasa cemas, super sensitif atau pemarah dihubngkan dengan persoalan yang sedang dihadapi sang ibu pada masa dan pasca kehamilan.

[3]. Upayakan program menyusui

Proses menyusui, bukan hanya sekedar memberikan asi yang berkualitas. Namun menyusui merupakan proses yang melibatkan dua belah pihak, bahkan tiga belah pihak (suami, istri, dan anak). Kegiatan menyusui merupakan momen yang ideal untuk membangun kontak batin yang erat, melalui kelekatan fisik dan kontak mata yang intensif. Proses ini membutuhkan hati yang tenang dan penuh kasih, karena produksi ASI akan terengaruh oleh faktor fisik dan emosional.

[4]. Tanggapilah tangisan bayi/ anak secara positif

Melalui tangisan seorang bayi dapat mengkomunikasikan ketakutannya, kelaparan, kehausan, keinginannya akan kehangatan, keinginanya untuk dibelai, rasa tidak enak, kedinginan, kepanasan dan rasa tidak enak yang lain. Tangisan bayi adalah murni muncul dari kebutuhannya. Bayangkan, jika orang tua menunda respon terhadap ketakutannya, maka bayi akan merasa frustasi.

[5]. Upayakan kebersamaan dalam keluarga inti

Banyak keluarga yang menggunakan jasa baby sitter untuk mengasuh anak. Ironisnya, ada ibu rumah tangga yang tidak bekerja tidak mempunya kegiatan apapun kecuali arisan, kesalon dan sopping, mempunyai banyak asisten dan pembantu. Anaknya pun sepenuhnya diurus oleh baby sitter. Tidaklah mengherankan jika kelak antara dia dan anaknya tidak terlihat suatu kedekatan yang positif, karena anaknya lebih dekat dengan pengasuhnya.

Kedekatan yang positif membutuhkan kerja sama antara setiap anggota keluarga. Perlu disediakan waktu kebersamaan yang konsisten, dipenuhi perasaan tenang, senang dan sanai, agar anak bisa merasakan senangnya kebersamaan dengan ayah maupun ibunya. Tetapi, orang tua juga harus belajar dari anak, dan melihat hasil didikannya selama ini melalui sikap dan prilaku anak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar