Sabtu, 24 Juli 2010

Masa Subur Pada Wanita

Masa subur merupakan rentang waktu sejak sel telur keluar dari indung telur hingga sel telur berada di saluran telur(saluran tuba falopi). Masa subur erat kaitannya dengan pelepasan satu atau lebih sel telur dari indung telur, kemudian dibuahi sperma. Peristiwa ini terjadi hanya satu kali dalam setiap siklus haid. Biasanya, masa subur terjadi dalam rentang dua hari sebelum dan sesudah pelepasan tersebut.

Masa subur pada wanita biasanya menjadi salah satu cara untuk bisa menunda kehamilan, dan bisa pula untuk mempercepat kehamilan. Untuk mengetahui itu, Anda harus tau kapan hal tersebut terjadi. Berikut saya uraikan berbagai cara untuk mengetahui masa subur :

1. Menghitung Tanggal.
Bila siklus haid teratur.
Masa siklus haidnya 28 hari dan haid terakhirnya terjadi tanggal 1, tanggal haid bulan berikutnya adalah tanggal 28. Dengan demikian perkiraan waktu ovulasi, yaitu di tengah- tengah periode haid, adalah tanggal 14. Jadi, masa subur berada pada rentang tanggal 12 hingga tanggal 16.
Bila siklus haid tidak teratur.
Jumlah hari dalam satu siklus haid selama 6 bulan (6 siklus). Satu siklus haid dihitung mulai dari hari pertama haid saat ini hingga hari pertama haid berikutnya.Jumlah hari terpendek dalam 6 kali siklus haid dikurangi 18. Hitungan ini menentukan hari pertama masa subur. Jumlah hari terpanjang selama 6 siklus haid dikurangi 11. Hitungan ini menentukan hari terakhir masa subur.

Rumusnya :
Hari pertama masa subur = Jumlah hari terpendek – 18
Hari terakhir masa subur = Jumlah hari terpanjang – 11

Contoh :
Seorang isteri mendapat haid dengan keadaan : siklus terpendek 26 hari dan siklus terpanjang 32 hari (mulai hari pertama haid sampai haid berikutnya)

Perhitungannya : 26-18 = 8 dan 32–11 = 21. jadi masa suburnya adalah mulai hari ke-8 sampai ke 21 dari hari pertama haid. Pada masa ini suami isteri tidak boleh bersanggama. Jila ingin bersanggama harus memakai kondom atau sanggama terputus.

2. Peningkatan Suhu Badan.
Biasanya suhu badan meningkat menjelang dan sesudah masa ovulasi, karena pengaruh hormon progesteron. Munculnya rasa nyeri di daerah perut bagian bawah pada pertengahan siklus haid, dapat menjadi petunjuk masa subur.

3. Perubahan Sel-sel Vagina.
Masa subur bisa diketahui dengan melihat adanya perubahan sel-el vagina melalui pemeriksaan sitologi vagina hormonal. Caranya dengan mengambil sedikit cairan vagina, yang bisa diketahui bentuk sel-sel vagina yang mengindikasikan masa subur. Patokannya adalah bentuk sel, warna plasma sel, bentuk inti sel, dan jumlah sel darah putih pada sel vagina tersebut.

4. Periksa Kadar Hormon.
Dengan mengetahui kadar hormon yang berperan penting dalam proses ovulasi yaitu FSH (follicle stimulating hormone) dan horon LH (luteinizinc hormone), prolaktin, estrogen, dan progesteron dalam darah dan membandingkan dengan jumlah normal, dapat diketahui apakah seorang wanita berada dalam masa subur atau tidak.

5. Pemeriksaan USG.
Pemeriksaan USG untuk melihat indung telur. Pada masa ovulasi, kantung-kantung tempat sel telur di indung telur akan pecah dan mengeluarkan sel-sel telur. Itu semua bisa terlihat melalui pemeriksaan USG dan merupakan tanda masa subur.

6. Biopsi Dinding Rahim.
Dengan mengambil sedikit jaringan dinding rahim bagian luar yaitu dengan melihat apakah bagian itu mengeluarkan semacam cairan.

7. Laparoskopi Diagnostik.
Dengan melihat folikel pada dinding rahim dan kondisi tuba falopi serta kelainan-kelainan lain di indung telur. Cara ini biasanya digunakan untuk wanita yang sulit punya anak sebab melalui prosedur tersebut dapat diketahui sel telur mana yang sudah matang, untuk kemudian diambil dan ditanamkan di dalam dinding rahim, untuk membantu proses pembuahaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar