Penyakit inkompatibilitas rhesus atau ketidak sesuaian antara rhesus ibu dengan jabang bayi. Dimana jika wanita dengan rhesus (-) menikah dengan pria rhesus (+), si anak akan terlahir dengan rhesus (+).
Dalam kondisi yang normal, tidak akan terjadi percampuran darah antara ibu dan janinnya, lain halnya jika terjadi pertukaran pada saat persalinan sehingga darah anak bercampur dengan aliran darah, maka dengan sendirinya tubuh ibu akan membentuk antibodi terhadap anaknya. Jika saja ini terjadi saat kehamilan sedang berjalan. maka jabang bayi akan diserang antibodi ibunya sendiri.
Pertukaran darah ibu dan janin sering terjadi di akhir kehamilan atau saat usia kandungan sekitar sembilan bulan. Pada saat ini, usia janin mencapai berat badan maksimal dengan pergerakan yang semakin cepat. Inilah yang menimbulkan risiko besar pecahnya pembuluh darah kapiler dalam plasenta. Bila sudah pecah, maka akan terjadi perembesan darah janin ke peredaran darah ibu. Selanjutnya akan ada antigen rhesus dalam eritrosit (sel darah merah) bayi, yang menyebabkan ibu membentuk antigen rhesus, yang kemudian darah ibu akan merembes kembali ke dalam tubuh janin.
Jika kondisi ini dibiarkan terus-menerus, maka bisa menyebabkan kemetian janin dalam kandungan. Selain itu bila kandungan bilirubin atau proses pemecahan hemoglobin di dalam sel darah merahnya terlalu tinggi (diatas 20-30) maka bayi akan mengalami kejang-kejang hebat. Bila menyerang mata penyakit ini akan menyebabkan gangguan pada penglihatan di kemudian hari. Bila menyerang telingga, maka si kecil akan mengalami masalah gangguan pendengaran.
Pencegahan
Masalah serius akibat inkopatibilitas rhesus ini dapat dicegah bila diketahui sejak dini. Karena itu dianjurkan sebelum hamil hendaknya melakukan pemeriksaan darah. Jika rhesus ibunya (-), maka dapat berhati-hati dari awal. Karena jika ibunya memiliki rhesus (-) dan ayahnya rhesus (+), untuk mencegah inkompatibilitas rhesus, maka pada usia kehamilan 28 minggu dokter akan menyuntikan cairan pencegah inkompatibilitas rhesus. Suntikan ini berfungsi untuk mencegah terjadinya rembesan darah bayi ke darah ibu.
Rabu, 08 September 2010
Inkompatibilitas Rhesus Bisa Berujung kematian
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
-
Secara tradisional usia kehamilan sering dinyatakan dalam bulan. Untuk mengkonversinya ke dalam hitungan minggu, tentu sangat mudah. Satu b...
-
Sebenarnya perkembangan bayi akan sangat dipengaruhi rangsangan atau stimulasi yang kita berikan. Stimulasi itu dapat berupa aktivitas yang ...
-
Penyakit ini bukanlah penyakit yang asing di telinga kita, karena cukup banyak anak di Indonesia yang terjangkit penyakit ini. Bahkan diperk...
-
Biang keringat atau ruam panas pada bayi meruakan bintik-bintik kecil yang dapat muncul di seluruh bagian tubuh bayi, biasanya timbul pada c...
-
Kehamilan sungsang atau posisi sungsang adalah posisi dimana bayi di dalam rahim berada dengan kepala di atas sehingga pada saat persali...
-
Impetigo merupakanh infeksi kulit yang mudah untuk menjalar/menular. Kebanyakan impetigo menyerang bayi dan anak-anak, yang ditandai dengan ...
-
Perawatan dan pengobatan demam tifoid ( Typhoid fever ) adalah dengan meniadakan serangan kuman mempercepat pembasmian kuman, memperpendek ...
-
Yaitu adanya cairan yang keluar di sekitar tali pusat bayi. Tetapi merupakan hal yang normal apabila pendarahan yang terjadi disekitar tali ...
-
Diare merupakan penyakit dimana penderita mengalami perangsangan buang air besar dan terus-menerus dimana tinja atau feses sangat lunak dan ...
-
Radang otak atau sering dikenal dengan meningitis merupakan peradangan di selaput-selaput otak yang disebut meningen, yang mengelilingi otak...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar