Kamis, 22 Juli 2010

Kehamilan Bayi Kembar

Banyak faktor diduga sebagai penyebab kehamilan kembar. Selain faktor genetik, obat penyubur yang dikonsumsi dengan tujuan agar sel telur matang secara sempurna, juga diduga ikut memicu terjadinya bayi kembar. Alasannya, jika indung telur bisa memproduksi sel telur dan diberi obat penyubur, maka sel telur yang matang pada saat bersamaan bisa banyak, bahkan sampai lima dan enam.

Ada dua tipe kembar,yaitu monozigotik (berasal dari satu sel telur dan satu sperma)dan dizigotik (berasal dari dua sel telur dan dua sperma). Pada kembar monozigotik, biasanya massa sel itu terbagi duadengan informasi genetik yang sama. Itulah sebabnya, anak kembar monozigotik ini umumnya berjenis kelamin sama dan berwajah mirip.

Sementara kembar dizigotik mempunyai dua ari-ari dan dua kantung ketuban yang masing- masing terpisah. Oleh karena itu, kembar dizigotik merupakan hasil pembuahan dari dua sel telur dan dua sperma, maka masing- masing janin memiliki materi genetik yang berbeda. Kembar yang berasal dari dua sel telur dan dua sperma yang terpisah ini juga disebut sebagai kembar fraternal.

Dalam pertumbuhannya di rahim, janin mendapatkan supali makanan dari plasenta yang menempel di dindng rahim. Janin kembar yang berasal dari satu sel telur dan satu sperma masing- masing bisa saja mempunyai plasenta dengan kantung ketuban sendiri- sendiri, seperti bentuk janin kembar dizigotik. Hal inibisa terjadi jika pembelahan massa selnya kurang dari 72 jam setelah masa pembuahan.

Masa pembelahan sel telur terbagi dalam empat waktu, yaitu 0 - 72 jam, 4 - 8 hari, 9-12 dan 13 hari atau lebih. Pada pembelahan pertama seperti dijelaskan di atas, akan terjadi diamniotik yaitu rahim punya dua selaput ketuban, dan dikorionik atau rahim punya dua plasenta.

Sedangkan pada pembelahan kedua, selaput ketuban tetap dua, tapi rahim hanya punya satu plasenta (monokhorionik). Meski begitu, mereka tetap terbungkus dua kantung ketuban yang berbeda. Pada kondisi ini, bisa saja terjadi salah satu bayi mendapat banyak makanan, sementara bayi satunya tidak. Akibatnya, perkembangan bayi bisa terhambat.

Lalu, pada pembelahan ketiga, selaput ketuban dan plasenta masing-masing hanya sebuah, tapi bayi masih membelah dengan baik. Janin kembar seperti ini disebut monokorionik- monoaminotik. Kondisi yang seperti ini menyebabkan tali pusat dari kedua bayi bisa saling berdekatan. Jika janin terlalu aktif bergerak, kedua tali pusat bisa terlilit. Ini bisa mengganggu lalu lintas distribusi makanan dari plasenta ke tubuh janin.

Pada pembelahan keempat, rahim hanya punya satu plasenta dan satu selaput ketuban, sehingga kemungkinan terjadinya kembar siam cukup besar. Pasalnya waktu pembelahannya kelamaan, sehingga sel telur keburu berdempet. Jadi kembar siam biasanya terjadi pada monozigot yang pembelahannya lebih dari 13 hari.

Kembar siam itu sendiri yang kebanyakan berjenis kelamin perempuan, terbagi dalam beberapa jenis kasus, yang didasari posisi pelekatan keduanya.

Dari seluruh kembar dempet, kebanyakan dempet terjadi pada empat anggota tubuh, yaitu dada sebanyak 40 persen, perut 35 persen, kepala 12 persen dan panggul antara enam hingga sepuluh persen.

Ada beberapa jenis kembar siam:

* Thoracopagus: kedua tubuh bersatu di bagian dada (thorax). Jantung selalu terlibat dalam kasus ini. Ketika jantung hanya satu, harapan hidup baik dengan atau tanpa operasi adalah rendah. (35-40% dari seluruh kasus)

* Omphalopagus: kedua tubuh bersatu di bagian bawah dada. Umumnya masing-masing tubuh memiliki jantung masing-masing, tetapi biasanya kembar siam jenis ini hanya memiliki satu hati, sistem pencernaan, diafragma dan organ-organ lain. (34% dari seluruh kasus)

o Xiphopagous: kedua tubuh bersatu di bagian xiphoid cartilage.

* Pygopagus (iliopagus): bersatu di bagian belakang. (19% dari seluruh kasus)

* Cephalopagus: bersatu di kepala dengan tubuh yang terpisah. Kembar siam jenis ini umumnya tidak bisa bertahan hidup karena kelainan serius di otak. Dikenal juga dengan istilah janiceps (untuk dewa Janus yang bermuka dua) atau syncephalus.

o Cephalothoracopagus: Tubuh bersatu di kepala dan thorax. Jenis kembar siam ini umumnya tidak bisa bertahan hidup. (juga dikenal dengan epholothoracopagus atau craniothoracopagus)

* Craniopagus: tulang tengkorak bersatu dengan tubuh yang terpisah. (2%)

o Craniopagus parasiticus - bagian kepala yang kedua yang tidak memiliki tubuh.

* Dicephalus: dua kepala, satu tubuh dengan dua kaki dan dua atau tiga atau empat lengan (dibrachius, tribrachius atau tetrabrachius).

* Ischiopagus: kembar siam anterior yang bersatu di bagian bawah tubuh. (6% dari seluruh kasus).

* Ischio-omphalopagus: Kembar siam yang bersatu dengan tulang belakang membentuk huruf-Y. Mereka memiliki empat lengan dan biasanya dua atau tiga kaki. Jenis ini biasanya memiliki satu sistem reproduksi dan sistem pembuangan.

* Parapagus: Kembar siam yang bersatu pada bagian bawah tubuh dengan jantung yang seringkali dibagi. (5% dari seluruh kasus).

* Diprosopus: Satu kepala dengan dua wajah pada arah berlawanan.


Dari keempat pembelahan tersebut, tentu saja yang terbaik adalah pembelahan pertama, karena bayi bisa membelah dengan sempurna. Namun, keempat pembelahan ini tidak bisa diatur waktunya. Faktor yang mempengaruhi waktu pembelahan, dan kenapa bisa membelah tidak sempurna sehingga mengakibatkan dempet, biasanya dikaitkan dengan infeksi, kurang gizi, dan masalah lingkungan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar