Rabu, 15 September 2010

Simptom Mononukleosis "Mencium Penyakit"

Mononukleosis sering disebut mono, adalah infeksi virus yang dapat menyebabkan lelah, lemas, menggigil diikuti dengan demam ringan ataupun tinggi, sakit kepala, sakit otot, kerongkongan sakit dan pembengkakan kelenjar getah bening. Hal ini disebabkan oleh virus yang disebut Epstein Barr virus. Infeksi virus ini bisa ditularkan melalui kontak langsung air liur orang yang terinfeksi. Hal ini juga disebut "mencium penyakit" seperti berciuman dengan orang yang terinfeksi yang ada kemungkinan tinggi datang melalui saling kontak dengan ludah yang terinfeksi.

Penyakit ini dapat terjadi pada orang dewasa maupun anak-anak. Bahkan ibu hamil jatuh ke dalam mono-kelompok risiko rawan. Sebagian besar kasus mono ringan dan tidak ada pengobatan khusus yang dapat menyembuhkan penyakit ini. Tapi penelitian yang dilakukan pada beberapa tahun terakhir menunjukkan bahwa virus kambuh selama kehamilan mungkin memiliki resiko memperpendek durasi kehamilan menyebabkan kelahiran prematur. Dengan demikian, dapat mengakibatkan berat badan lebih rendah dari bayi yang baru lahir. Tapi untungnya mono tidak memiliki bahaya yang serius kepada bayi seperti menyebabkan keguguran atau cacat lahir.

Sebagian besar penyakit ini tidak aktif, tapi dalam beberapa kasus, orang mungkin akan terpengaruh oleh mononukleosis kronis. Hal ini berulang dan sangat langka dan dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius seperti penyakit kuning, peradangan dan pecahnya limpa dan peradangan hati.

Tidak ada cara pencegahan. Begitu terkena virus ini, American Academy of Family Physicians menyarankan cara membantu memulihkan diri yaitu dengan:

1. Banyak istirahat

2. Asupan cairan yang memadai untuk menghindarkan dari dehidrasi

3. Ringankan sakit kerongkongan dengan kumur air garam, throat lozenges dan menjamu diri dengan permen keras atau es lilin.

4. Minum ibuprofen atau acetaminophen untuk mengurangi sakit dan menurunkan demam. Jika anak berumur 12 tahun yang sakit, jangan berikan aspirin kepadanya. Antibiotik tidak efektif karena virus tidak menanggapi obat antibiotik.


1 komentar: