Minggu, 25 Juli 2010

Bahaya Toksoplasma Bagi Janin

Parasit toksoplasma pada wanita terutama akan merusak sel-sel berinti, termasuk sel telur. Pada wanita, bisa saja sel telurnya yang sudah matang dan siap dibuahi dirusak oleh parasit toksoplasma, sehingga kehamilan sulit terjadi. Selanjutnya, jika infeksi ini terjadi pada ibu hamil, selain keguguran, toksoplasmosis dapat mengakibatkan cacat pada janin.

Parasit Toksoplasma yang terdapat dalam darah seorang ibu hamil yang terinfeksi akut,akan menulari janinnya melalui plasenta. Lalu, Toxoplasma gondii merambah ke otak dan saraf janin tanpa ada perlawanan karena parasit ini masuk sebelum antibodi janin mampu memusnahkannya. Parasit ini terutama akan menyerang jaringan otot jantung dan otak. Berat ringannya kelainan yang akan diderita jabang bayi tergantung pada usia kehamilan serta cepat lmbatnya pengobatan itu dimulai. Semakin muda usia kehamilan saat terinfeksi, semakin berat kelainan yang akan terjadi. Apabila pengobatan secepat mungkin diberikan, sebelum parasit menginfeksi jaringan otak janin, maka kemungkinan untuk sembuh semakin besar.

Dampak dari infeksi tersebut ada yang bisa dilihat begitu bayi dilahirkan, ada juga yang lama setelah lahir. Jadi, bisa saja pada saat dilahirkan bayi tampak sehat, tetapi kemudian dalam perkembangannya muncul gejala-gejala kelainan. Kelainan otak janin yang terjadi akibat infeksi toksoplasma bisa berupa mikrosefali (ukuran kepala yang lebih kecil dari pada ukuran normal) atau hidrosefalus. Hidrosefalus ini terjadi karena saluran cairan otak mengalami penyumbatan oleh jaringan yang mengalami penyumbatan oleh jaringan yang yang mengalami kematian (nekrosis) dan diikuti dengan terjadinya pengapuran. Infeksi toksoplasma pada jaringan otak juga bisa menyebabkan retardasi (keterbelakangan) mental serta kelemahan pada anggota tubuh atau bagian tubuh tertentu tergantung pada bagian otak janin yang terinfeksi.

Selain otak, parasit toksoplasma juga bisa menyerang mata janin. Bagian pertama yang diserang dan mengalami kerusakan biasanya retina (selaput jala mata)dan koroid (selaput pelindung bola mata. Bila peradangan semakin meluas, maka iris (selaput pelangi) juga terkena maka bisa menimbulkan katarak yang bisa mengakibatkan kebutaan permanen. Apabila kerusakan semakin meluas bahkan terjadi pada seluruh bagian mata, maka akan terjadi mokroftalmia (pengecilan bola mata).

Yang jelas, sekitar 40% ibu hamil berisiko terkena infeksi toksoplasma. Semakin dini toksoplasma menyerang, semakin besar dampak yang ditimbulkan pada janin. Contohnya, jika ibu hamil terinfeksi parasit tokso di trimester pertama, kemungkinan bahwa janin akan terinfeksi mencapai 17 persen. Sekitar 60 persen dari janin yang terinfeksi tersebut mengalami toksoplasmosis berat dan 40 persennya ringan. Jika parasit ini menyerang di trimester II, maka peluang terkena infeksi sebesar 24 persen, dimana sekitar 30 persennya mengalami toksoplasmosis berat. Terakhir, jika parasit tokso menyerang di trimester III, kemungkinan bayi terinfeksi 62 persen, tetapi dari jumlah tersebut tidak ada satu pun yang menderita toksoplasmosis berat. Artinya, meskipun ibu positif, maka janinnya belum tentu.

Untuk lebih amannya, bagi wanita yang berusia subur akan lebih baik apabila melakukan tes toksoplasma sebagai upaya deteksi dini. Dengan begitu dapat meminimalkan atau mencegah terserangnya janin oleh toksoplasma.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar