Jumat, 17 September 2010

Memilih Mainan Anak Yang Aman

Dunia Anak adalah dunianya bermain. Dimana anak-anak selalu identik dengan mainan, tapi tidak semua mainan anak aman untuk digunakan. Tak sedikit dari mainan anak-anak ini mengandung zat-zat berbahaya atau bisa menimbulkan cedera.

Baru-baru ini banyak penelitian yang menunjukkan bahaya dari mainan tersebut dan membuat orangtua menjadi khawatir. Barang yang seharusnya bisa membantu stimulasi serta menyenangkan bagi anak, tapi memberikan efek negatif baik bagi kesehatan atau lingkungan sekitar.

Berikut, panduan The Lucile Pakard Children's Hospital di Palo Alto, California untuk membantu orang tua dalam memilih mainan anak yang aman agar terhindar dari hal-hal tersebut diatas.

1. Memeriksa nomor produk.

Beberapa mainan mencantumkan nomor produk yang berisi kapan mainan tersebut dibuat serta nama pabrik yang memproduksi. Nomor produk ini juga berguna untuk mengetahui apakah barang tersebut sudah sesuai dengan standar atau belum.

2. Sesuaikan mainan dengan usia anak.

Periksa kemasan untuk mencermati range usia yang tepat untuk mainan dan pastikan sesuai dengan umur anak anda. Jauhkan mainan untuk anak yang lebih tua dari anak-anak yang lebih muda.

3. Perhatikan ukuran mainan tersebut.

Gunakan tester bagian-bagian kecil pada mainan untuk anak di bawah tiga tahun. Untuk mainan dengan ukuran kecil yang berdiameter kurang dari 5 cm, jangan diberikan kepada anak yang berumur kurang dari 3 tahun karena mainan itu dapat dimasukkan mulut dan tertelan karena itu periksalah setiap bagian dari mainan tersebut. Periksa juga setiap kerusakan yang dapat menyebabkan anak cedera.

4. Pilih lokasi atau tempat yang aman untuk bermain.

Izinkan anak bermain dengan mainannya hanya di tempat yang aman, misalnya jauh dari tangga.

5. Pengawasan dari orang tua.

Orang tua hendaknya ikut bermain dengan anak untuk mengawasi dan membantu menjaga keselamatan anak.

6. Pilihlah mainan yang dapat memberikan stimulasi.

Sebaiknya mainan yang dibelikan untuk anak dapat menstimulasi beberapa rangsangan seperti otak, tangan atau lainnya. Mainan seperti lego baik untuk anak di atas usia 3 tahun serta berikan mainan yang memiliki warna-warna cerah. Selain lego bisa juga memberikan alat musik kecil seperti drum mini atau piano yang bisa memberikan suara-suara menarik bagi anak.

7. Perhatikan kemungkinan bahaya dari mainan tersebut.

Untuk itu sebaiknya orangtua memperhatikan bahan dan kandungan terutama cat yang digunakan untuk melapisi mainan, serta sesuaikan dengan perkembangan anak itu sendiri. Misalnya mainan A untuk usia 3 tahun ke atas, tapi jika si kecil perkembangannya belum memadai sebaiknya tidak dibelikan karena bisa menimbulkan bahaya. Pastikan bahan dari mainan tersebut tidak mudah patah.

Pilih juga jenis mainan yang memiliki bentuk tidak berbahaya (misal berbentuk runcing). Hal ini untuk menghindarkan anak dari kecelakaan yang mungkin terjadi akibat tertusuk oleh mainannya sendiri. Mainan yang ditembakkan (misalkan dari pistol-pistolan atau robot) juga berbahaya karena dapat mengenai mata teman bermainnya ketika sedang bermain perang-perangan

8. Tentukan materi yang aman.

Tentukan material mainan yang aman untuk anak ,jangan memberi mainan berbahan logam kepada anak yang masih dibawah 3 tahun

9. Biasakan mencuci tangan.

Tunjukkan dan beri contoh pada anak bagaimana cara mencuci tangan yang baik dan benar. Ingatkan pada mereka untuk membiasakan mencuci tangan dengan sabun setelah anak-anak beraktifitas/bermain karena kebiasaan mencuci tangan terbukti dapat menangkal kuman atau zat berbahaya masuk kedalam tubuh.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar