Sabtu, 04 September 2010

Mengenal Gejala Dini Skizofrenia

Skizofrenia bukanlah nama salah satu jenis makanan. Itu adalah nama salah satu penyakit kejiwaan, yang pada orang awam penderita sering dikira kemasukan roh halus, atau terkena ilmu gaib. Skizofrenia sebenarnya merupakan penyakit gangguan fungsi otak yang diakibatkan oleh ketidakseimbangan neurotransmitter. Akibat dari penyakit skizofrenia adalah terganggunya kemampuan seseorang untuk berpikir jernih, berinteraksi dengan orang lain dan berperan secara produktif di masyarakat.

Penyakit ini ditemukan awal abad 18 oleh Benedict Morer. Dia menemukan orang yang seperti lupa segalanya, bersikap kekanak-kanakan. Namun penyakit itu baru diberi nama skizofrenia oleh Eugen bleuber 20 tahun kemudian.

Gejalanya memang agak aneh. Penderita sering merasa dirinya sebagai makhluk asing, sering merasa mendengar suara, melihat sesuatu, atau mencium sesuatu, yang sebenarnya tidak ada. Jadi, kalau itu terjadi pada Anda atau keluarga Anda, sebaiknya segeralah berkonsultasi dengan psikiater. Siapa tau itu adalah gejala dini skizifrenia.

Pada sebagian masyarakat yang belum paham tentang skizofrenia, seringkali penderita dikira kemasukan roh halus itu justru dikucilkan, bahkan dipasung dan diperlakukan secara tidak manusiawi. Padahal jika diketahui sejak dini dan ditangani dengan baik, penyakit bisa diatasi meskipun tentu saja tidak seratus persen tetapi dengan obat-obatan yang tepat mampu mengontrol gejala.

Pada gejala skizofrenia, tanda awal yang bisa dideteksi antara lain mudah curiga, depresi, cemas, tegang, gampang tersinggung, dan marah. Penderita juga mengalami gangguan tidur, kehilangan energi dan motifasi, sulit mengingat dan berkonsentrasi. Tanda lainnya, penderita merasa asing di lingkungannya, sehingga menarik diri dari kehidupan sosial. Secara Garis besar gejala dari penyakit skizofrenia sendiri dibagi menjadi beberapa gejala, yaitu :

[1]. Gejala positif, disebut positif karena perilaku dan pola pikir yang seharusnya tidak ada menjadi ada dalam diri seseorang ketika berinteraksi dengan sekitar. Gejala ini meliputi waham dan halusinasi umumnya berupa halusinasi penglihatan dan pendengaran.

[2]. Gejala negatif yang merupakan kebalikan dari gejala positif, dimana perilaku dan pola pikir yang seharusnya ada menjadi hilang. Gejalanya berupa emosi yang datar, ketidakmampuan untuk berinisiatif dan mengikuti jalannya kegiatan dan tidak punya ketertarikan dalam hidup.

[3]. Gejala afektif juga sering menyertai penyakit skizofrenia meliputi perasaan tertekan, cemas, kurang tidur, perasaan tidak berharga, pemikiran tentang kematian dan bunuh diri serta perasaan bersalah.

[4]. Gejala kognitif, yaitu pola pikir yang tidak beraturan, sering terlihat sebagai kebingungan dalam hal berpikir dan berbicara serta perilaku yang tidak masuk akal.

[5]. Gejala agresif yaitu perilaku yang menunjukkan permusuhan dan gangguan dalam pengendalian impuls.



1 komentar:

  1. bayi juga rentan terkena skizofrenia loh, karena ibunya yang terkena flu, nih aku baca di sini http://goo.gl/rcD79K

    BalasHapus