Kamis, 02 September 2010

Produksi dan Komposisi Pada ASI

Tanpa melihat apakah seorang ibu kelak akan menyusui bayinya atau tidak, buah dada ibu telah dipersiapkan untuk laktasi oleh hormon-hormon yang disekresi selama kehamilan. Selama kehamilan ini jumlah alveoli meningkat dan mengalami perubahan-perubahan guna mempersiapkan produksi ASI.

Agar ASI dapat dikeluarkan, diperlukan hormon oksitosin yang disekresikan oleh glandula pituitaria posterior atas rangsangan isapan bayi. Oksitosin ini menyebabkan jaringan muskuler sekeliling alveoli berkontraksi yang dengan demikian mendorong ASI menuju ductus. Proses ini disebut dengan “let down” reflex.
Berdasarkan waktu diproduksinya, ASI dibagi menjadi 3, yaitu :

[1]. Kolostrum

a) Kolostrum yaitu ASI yang keluar dari hari pertama sampai hari ke4 setelah melahirkan.

b) Kolostrum merupakan cairan emas, cairan pelindung yang kaya zat anti infeksi dan berprotein tinggi.

c) Merupakan cairan yang pertama kali disekresi oleh kelenjar payudara, mengandung tissue debris dan residual material yang terdapat dalam alveoli dan duktus dari kelenjar payudara sebelum dan setelah masa puerperium.

d) Komposisi dari kolostrum ini dari hari ke hari selalu berubah.

e) Merupakan cairan viscous kental dengan warna kekuning kuningan, lebih kuning dibandingkan dengan susu yang matang.

f) Merupakan pencahar yang ideal untuk membersihkan mekonium dari usus bayi yang baru lahir dan mempersiapkan saluran pencernaan makanan bayi dan makanan yang akan datang.

g) Lebih banyak mengandung protein dibanding dengan ASI yang matur, tetapi berlainan dengan ASI yang matur. Pada kolostrum protein yang utama adalah globulin (gamma Globulin)

[2]. ASI Transisi/ Peralihan

ASI peralihan adalah ASI yang keluar setelah kolostrum sampai sebelum ASI matang, yaitu sejak hari ke-4 sampai hari ke-10. Selama dua minggu, volume air susu bertambah banyak dan berubah warna serta komposisinya. Kadar imunoglobulin dan protein menurun, sedangkan lemak dan laktosa meningkat.

[3]. ASI Matur

ASI matur disekresi pada hari ke sepuluh dan seterusnya. ASI matur tampak berwarna putih. Kandungan ASI matur relatif konstan, tidak menggumpal bila dipanaskan.
Air susu yang mengalir pertama kali atau saat lima menit pertama disebut foremilk. Foremilk lebih encer. Foremilk mempunyai kandungan rendah lemak dan tinggi laktosa, gula, protein, mineral dan air.
Selanjutnya, air susu berubah menjadi hindmilk. Hindmilk kaya akan lemak dan nutrisi. Hindmilk membuat bayi akan lebih cepat kenyang. Dengan demikian, bayi akan membutuhkan keduanya, baik foremilk maupun hindmilk.

Komposisi ASI terdiri atas berbagai macam faktor proteksi, yaitu :

[1]. Imunoglobulin : seperti lgA, lgM, lgD dan lgE

[2]. Lisozim : Terdapat dalam ASI sebanyak 6 – 300 ml/1.000 ml dan kadarnya bisa meningkat hingga 3.000 – 5.000 kal lebih banyak dibandingkan kadar lisozim dalam susu sapi. Enzim ini mempunyai fungsi bakteriostatik terhadap enterobakteria dan kuman gram (-), juga berperan sebagai pelindung terhadap berbagai macam virus.

[3]. Laktoperiodase : enzim ini bersama dengan perokdase hidrogen dan
tiosianat membantu membunuh streptococcus.

[4]. Faktor bifidus : merupakan karbohidrat yang mengandung nitrogen. Mempunyai konsentrasi di dalam ASI 40 kali lebih tinggi dibanding dengan konsentrasi yang ada di susu sapi. Fungsi faktor ini untuk mencegah pertumbuhan organisme yang tidak diinginkan, seperti kumanE.col i patogen. 5.
Faktor anti stafilokokus : merupakan asam lemak dan
melindungi bayi terhadap penyerbuan stafilokokus.

[6]. Laktdarierin dan transferin : protein-protein ini memiliki kapasitas mengikat Fe / zat besi dengan baik hingga mengurangi tersedianya zat besi bagi pertumbuhan kuman yang memerlukan.

[7]. Komponen komplemen : sistem komplemen terdiri dari 11 protein serum yang dapat dibedakan satu sama lain dan dapat diaktifkan oleh berbagai zat seperti antibodi, produksi kuman dan enzim. Komplemen C3 dan C4 terdapat dalam ASI. Dalam kolostrum terdapat konsentrasi C3 lebih tinggi hingga dalam keadaan aktif merupakan faktor pertahanan yang berarti.

[8]. Sel makrdariag dan netrdariil dapat melakukan fagositosis itu terhadap stafilokokus, E.coli dan Candida albicans.

[9]. Lipase : merupakan zat antivirus

Tidak ada komentar:

Posting Komentar