Rabu, 01 September 2010

Cara Menyimpan Dan Memberikan ASI

Mungkin bagi wanita yang sedang menyusui sebaiknya mengetahui,bagaimana cara menyimpan dan memberikan ASI agar tidak terjadi sesuatu hal yang sifatnya merugikan sang anak. Memang banyak sekali yang menjadi penyebab kenapa ibu tidak dapat menyusui anaknya secara langsung tetapimenginginkan agar anaknya mendapatkan asupan gizi dari ASI setiap saat.

Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyimpan dan memberikan ASI setelah disimpan

[*] Simpan ASI pada wadah yang sebaiknya terbuat dari bahan yang mudah disterilkan, seperti botol bertutup rapat yang terbuat dari plastik atau gelas yang tahan panas atau kantong plastik polietilen (misal: plastik gula) dan tutup rapat-rapat.

[*] Cantumkan jam dan tanggal ASI diperah.

[*] Bila ASI tidak diberikan langsung, pastikan penampungan dan penyimpanannya telah steril dan tidak terkontaminasi.

[*] Bila akan diberikan dalam waktu 6 jam setelah pengambilan dapat disimpan dalam suhu ruangan, tak perlu disimpan di lemari pendingin.

[*] Di simpan didalam termos es atau termos yang diberi es batu bisa bertahan selama 24 jam.

[*] Bila akan diberikan dalam waktu 72 jam, ASI disimpan di dalam lemari pendingin (di bawah 5 derajat Celsius, bukan dibuat dalam keadaan beku).

[*] Bila ASI perah akan digunakan dalam waktu 1 minggu atau lebih, maka ASI perah tersebut harus segera didinginkan dalam lemari pendingin selama 30 menit, lalu dibekukan pada suhu -18 derajat celcius atau lebih rendah. ASI yang sudah dibekukan dapat disimpan antara 3 – 6 bulan. Ini biasanya dilakukan pada kasus ketika ibu akan pergi dalam jangka waktu tertentu, sehingga perlu mengumpulkan sejumlah ASI sebelumnya.

[*] Jangan menyimpan ASI pada rak yang menempel di pintu lemari pendingin karena temperatur di tempat ini mudah berubah ketika pintu dibuka dan ditutup. Simpanlah ASI di lemari pendingin bagian tengah, atau di bagian terdalam freezer, karena lokasi-lokasi tersebut memiliki temperatur yang lebih dingin dan konstan.

[*} Jangan mengisi penuh wadah penampung ASI, karena ASI akan memuai saat membeku. Sisakan kurang lebih ¼ bagian kosong.

Ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan dalam memberikan ASI setelah dilakukan penyimpanan:

[*] Perlu diingat, ASI yang telah dihangatkan tidak boleh didinginkan lagi untuk diberikan pada bayi di waktu minum berikutnya.

[*] Ambil ASI yang disimpan berdasarkan waktu pemerahan ASI (yang pertama diperah harus diberikan lebih dulu).

[*] Untuk ASI yang disimpan di lemari pendingin cukup dihangatkan dengan cara meletakkan botol di wadah berisi air hangat selama 15 menit, sambil dikocok secara perlahan. Jangan dipanaskan di atas api atau microwave, karena zat yang terkandung di dalamnya justru akan rusak.

[*] Untuk ASI beku, keluarkan botol susu yang berisi ASI beku. Setengah jam sebelum waktu menyusui, rendamlah di dalam wadah berisi air hangat. Atau pindahkan ASI beku ke lemari pendingin bagian bawah semalam sebelumnya. Saat akan digunakan esok hari, susu akan mencair, kemudian hangatkan. ASI beku yang dicairkan dapat tahan 24 jam dalam lemari pendingin. Ingat, jangan membekukan kembali ASI yang sudah dipindah ke lemari pendingin tersebut.

[*] Buanglah ASI yang tersisa setelah diberikan pada bayi, jangan menyimpan kembali ke lemari pendingin atau dipanaskan.

[*] Berikan ASI dengan menggunakan pipet khusus atau sendok kecil sesuap demi sesuap, agar si kecil tidak terbiasa mengisap dot dan jadi sulit menyusu pada payudara ibu.

1 komentar: