Kamis, 09 September 2010

Mengajarkan Anak Untuk Meminta Maaf


Pada dasarnya meminta maaf merupakan nilai dasar yang harus dimiliki setiap manusia. Dimana kita sebagai manusia seringkali berbuat salah, sehingga kata maaflah yang hendaknya diucapkan jika kita melakukan kesalahan terhadap orang lain. Tentu saja dibarengi dengan prilaku untuk tidak mengulangi kesalahan tersebut. Namun,sering kali kata itu sulit terucap walaupun kita tahu kita berbuat salah.

Mengajarkan untuk meminta maaf sebenarnya bisa dilakukan dari anak masih bayi, yaitu dengan memberi contoh pada anak bagaimana berprilaku meminta maaf. Anak mudah sekali meniru apa yang telah dilihatnya. Jika menginginkan anak bisa meminta maaf maka orang tua harus bisa meminta maaf. Anak bisa melihat dan mencontoh bahwa jika orang tua berbuat salah maka akan meminta maaf dan saling memaafkan.

Selain itu orang tua juga bisa mengajarkan dengan cara meminta anak meminta maaf ketika ia berbuat salah. Hal ini bisa dilakukan ketika anak sudah mulai bisaberbicara atau sudah mulai masuk ke dalam lingkungan sosial.

Meminta maaf ini sangat penting artinya bagi orang tua maka ketika anak berbuat salah jangan sekali-kali memaksa anak untuk meminta maaf. Hal ini bukan membuat anak bersedia meminta maaf tetapi malahan membuat anak menjadi takut. Bila anak selalu disalahkan, anak bisa menjadi rendah diri, takut disalahkan, merasa diri dicap nakal, dan semakin terbentuk sifat nakalnya.

Untuk anak usia 2-3 tahun anak masih memiliki ego yang sangat tinggi dan belum bisa melihat sesuatu dari perspektif orang lain. Karena itu orang tua perlu bersabar dalam mengajarkam anaknya untuk meminta maaf.

Ada juga cara lain yang ampuh dalam mengajarkan anak untuk meminta maaf maupun mengajarkan nilai kebaikan yang lain, yaitu dengan dongeng atau sandiwara boneka. Dari cerita-cerita yang dilahirkan anak akan lebih mudah menangkap nilai moral yang ada dalam cerita tersebut.

Bila anak sudah mulai memasuki usia sekolah secara berlahan-lahan ia mulai belajar melihat dari perspektif orang lain. Yang perlu orang tua sadari adalah tidak menghakimi anak di depan banyak orang atau teman-temannya, karena akan membuat anak menjadi rendah diri. Ajak anak untuk brbicara berdua dan jelaskan mengenai kesalahannya. Berikan anak dorongan positif untuk meminta maaf.

Mengajarkan anak untuk meminta maaf juga bukanlah hanya sekedar perintah, tetapi orang tua juga harus bisa menjelaskan kepada anak kenapa ia harus meminta maaf. Orang tua juga bisa membuat suatu stimulasi jika anak masih merasa takut untuk meminta maaf. Pada saat stimulasi ini ajarkan anak bagaimana cara bicaranya kemudian ajak anak menemui orang yang ingin dimintai maaf, kalau anak merasa takut maka temani dia ketika meminta maaf.

Orang tua juga perlu untuk menekankan pada anak bahwa perkataan maaf bukan hanya sekedar dimulut saja, melainkan juga harus ada aksi yang menyatakan bahwa ia menyesal, ada konsekwensi yang harus diambil jika ia membuat kesalahan. Sehingga dengan meminta maaf seorang anak tidak hanya mengerti bagaimana bertanggungjawab atas apa yang dilakukannya tetapi juga mampu menempatkan diri pada posisi orang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar