Jumat, 20 Agustus 2010

Bagaimana Menasehati Anak

Kita sebagai orang tua tentunya harus menjaga prilaku dihadapan buah hati kita. Karena kalau tidak, anak sendiri yang akan meniru prilaku orang tuanya tersebut. Memang benar, anak adalah manusia kecil yang gemar meniru keadaan di sekelilingnya. Karena itulah, orang tua hendaknya menjadi teladan bagi anak-anak mereka agar sang anak juga menjadi manusia yang baik.

Keteladanan memang menjadi faktor penting dalam pendidikan. Namun, keteladanan bukanlah satu-satunya hal yang harus ada dalam pendidikan. Ada faktor-faktor lain yang tidak boleh hilang selain keteladanan, yaitu antara lain nasehat dan pengajaran. Dengan nasehat dan pengajaran yang berkesan, akan terbuka jalan masuk ke dalam jiwa dan hati nurani sebagai pusat pembentukan kepribadian.

Bagaimana menasehati anak

Berikut beberapa kiat dalam menasehati buah hati kita agar nasehat yang kita sampaikan bisa diterima dengan baik:

* Berbicaralah kepada anak secara langsung dan jelas.

Berbicara secara langsung, tidak bertele-tele dalam memahamkan anak tentang kebenaran, akan menjadikan anak lebih siap dan kuat untuk menerima nasehat tersebut. Kalimat yang digunakan hendaknya memenuhi sifat-sifat kalimat edukatif yang baik, yakni:
- Kalimatnya pendek, dan cocok untuk anak.
- Kalimatnya mudah diucapkan dan tidak ada kata yang sulit diucapkan
- Kalimatnya mudah dihafalkan, karena mempunyai unsur sajak
- Kadang mengandun sapaan, ada jeda, dan ada pertanyaan.

* Sesuai dengan tingkat intelektualitas anak seumurnya.

Anak kita yang masih kacil dengan pemahaman yang masih terbatas, kadang mereka tidak dapat menangkap secara otomatis hikmah dan pelajaran dari apa yang dilakukan oleh orang dewasa. Karena itu, dengan mengetahui tingkat pertumbuhan yang telah dicapai akal anak, tentu saja akan semakin mudah kita memecahkan banyak persoalan anak. Sehingga kita akan mengetahui kapan kita harus bicara kepadanya, kalimat yang bagaimana yang hendaknya kita pilih, gagasan apa yang hendaknya kita ajukan kepadanya.

Waktu yang tepat untuk menasehati dan berbicara kepada anak.

Nasihat kepada anak tidaklah hanya diberikan ketika anak melakukan kesalahan. Nasihat dapat diberikan pada saat yang lain. Pemilihan waktu yang tepat mempunyai peranan penting untuk mencapai hasil dalam mengarahkan anak. Jika orang tua memilih waktu yang tepat dan mengesankan bagi anak, maka hal ini mempermudah jalan dan menghemat tenaga dalam proses pendidikan. Berikut waktu yang tepat untuk menasehati maupun berbicara kepada anak.

* Saat makan.

Kita sebagai orang tua hendaknya berusaha menyempatkan diri untuk makan bersama seluruh anggota keluarga. Sehingga kita bisa senantiasa mendampingi anak pada saat makan. Jika tidak, maka akan kehilangan kesempatan baik untuk memberikan pengajaran bagi anak kita. Karena, pada saat makan anak biasanya akan mperlihatkan watak aslinya, sehingga kita sebagai orang tua bisa meluruskan kesalahan mereka dengan cara yang baik dan dapat diterima oleh akal dan jiwa mereka.

* Pada saat sakit.

Sakit akan melunakan hati orang dewasa yang keras, apalagi hati anak yang masih penuh kelembutan. Sakit merupakan saat dimana hati lebih terbuka untuk menerima masukan-masukan, termasuk nasehat yang bermuatan kebenaran. Ketika anak sakit, dia mempunyai dua bekal bagi masuknya kebenaran dalam hatinya. Pertama, fitarah anak itu sendiri kedua adalah kelembutan hati dan jiwa disaat sakit.

1 komentar:

  1. Artikel yang menarik. Blog yang keren..
    Saya juga punya beberapa tips Parenting. Sangat bermanfaat untuk menasihati buah hati anda.
    Silakan berkunjung di http://www.lagu2anak.blogspot.com
    Salam

    BalasHapus