Rabu, 29 September 2010

Manfaat Minum Air Putih Selama Kehamilan

Air putih sebenarnya sangat bermanfaat sekali, terutama bagi perempuan selama kehamilan. Kurangnya konsumsi air putih selama kehamilan akan berdampak buruk bagi perkembangan janin. Air putih dapat membantu mempersiapkan tubuh menghadapi berbagai perubahan tubuh secara psikologis, dari efek samping dan rasa tidak nyaman selama masa kehamilan.

Hormon kehamilan sangat membutuhkan banyak air. Asupan atau konsumsi air putih bagi ibu hamil harus lebih banyak dibandingkan masa sebelum kehamilan. Peningkatan konsumsi ini untuk mendukung sirkulasi yang ada di dalam cairan amnion atau cairan yang ada dalam selaput ketuban. Dimana jika terjadi kekurangan amnion bisa menyebabkan terjadinya tekanan pada organ janin yang dapat mengakibatkan cacat lahir, berpotensi meningkatkan kemungkinan keguguran hingga janin meninggal dalam kandungan.

Tidak hanya itu, kekurangan amnion juga bisa menghambat pertumbuhan janin, menyebabkan persalinan dini, dan komplikasi persalinan seperti pemampatan korda, cairan amnion bermekonium dan bedah caesar.

Dalam Journal of Perinatal Education, Kristen Montgomery, Ph.D., RN mengungkapkan jika seorang ibu sebelumnya mempunyai kebiasaaan kurang mengonsumsi air, maka selama hamil, mereka harus meningkatkan asupan air putih dan cairan lainnya untuk memenuhi kebutuhan tubuh mereka.

Pakar lainnya, Alan Greene, M.D. meminta ibu hamil untuk mengingat plasentanya, yaitu dengan mengkonsumsi kira-kira satu cangkir air setiap jamnya yang digunakan untuk melengkapi cairan amnion di dalam kandungan. Untuk itu, selayaknya ibu hamil harus mengkonsumsi air puti sebanyak itu sehingga tidak akan mengganggu pertumbuhan janin yang ada di dalam perutnya.

Seorang peneliti penulis dan konsultan pengobatan alami atas kekuatan air putih terkemuka, F. Batmanghelidj, M.D., atau akrab dipanggil Dr. B mengungkapkan bahwa masa awal pertumbuhan janin membutuhkan sangat banyak air.

Dalam bukunya, Your Body's Many Cries for Water dan Water for Health, for Healing, for Life, Dr. B menyampaikan pada ibu hamil untuk meningkatkan asupan air putih selama mengandung, atau jika belum, sebaiknya segera melakukannya.

"Setiap kali sel ibu memberikan pertumbuhan pada sel janin, 75 persen atau lebih volume sel harus diisi dengan air. Jadi selama fase perkembangan sel air untuk pertumbuhan sel janin disediakan oleh ibu," ungkapnya.

Kebiasaan rasa mual dan muntah, yang biasanya terjadi di pagi hari pada kehamilan trisemester pertama/morning sickness masuk dalam daftar gejala dehidrasi. Dr. B menulis, "Morning sickness adalah sinyal kehausan dari janin maupun ibunya. Ini adalah sinyal dehidrasi paling awal dari ibu dan janinnya," ungkapnya.

Di samping itu, mata bengkak, pergelangan kaki bengkak dan penimbunan cairan abnormal (edema) adalah sinyal-sinyal dehidrasi selama masa kehamilan.

Paul Chek, HHP mengatakan, “Sari buah olahan benar-benar tidak dapat menggantikan air putih.” Minuman yang melalui proses pasteurisasi, telah kehilangan nutrisi, dan jus juga banyak mengandung nutrisi sintetis murah sehingga lebih banyak racun daripada nutrisinya, lanjutnya di suatu program radio You Are What You Eat.

Chek juga mengatakan kepada pendengarnya bahwa dengan meminum sari buah, sebenarnya membuat seseorang perlu minum air putih tambahan untuk mencerna sari buah tersebut. Hanya jus sayur dan buah segar yang mengandung cukup nutrisi untuk menjamin kehilangan air putih. Untuk menghindari kehilangan nutrisi, sebaiknya Anda meminum jus buah dan sayur dalam waktu satu menit setelah pembuatan jus selesai.

Chek merekomendasikan minum air filter murni atau satu botol gelas air sumur artesis. Menghindari barang-barang berbahan dasar plastik merupakan hal penting bagi ibu hamil. Dr. B merekomendasikan untuk mendapatkan urin yang jernih sebagai tanda seseorang telah minum cukup air. Keduanya merekomendasikan untuk menambahkan sejumput garam laut tanpa olahan ke air putih untuk memastikan bahwa air meresap ke dalam sel dan bereaksi secara tepat. (James Goodlatte/The Epoch Times/feb)

1 komentar: