Senin, 04 Oktober 2010

Minuman Bersoda, Manfaat Atau Bahaya?

Minuman bersoda seakan menjadi minuman favorit. Harganya yang terjangkau serta rasanya yang segar dan bervariasi menjadikan jenis minuman ini disukai berbagai kalangan, mulai anak-anak, remaja, dewasa bahkan orang tua. Kebanyakan orang mengkonsumsi minuman bersoda di tempat-tempat makanan fast food atau pada waktu berkumpul dengan rekan, sahabat, atau sanak famili. Minuman ringan yang diciptakan di Amerika Serikat pada tahun 1830, konsumsinya terus meningkat secara drastis dari tahun ke tahun. Peningkatan ini tidak hanya berlaku di negara Paman Sam saja, tetapi juga di negara-negara lain di seluruh belahan dunia, termasuk Indonesia.

Minuman ini memang menyegarkan, tapi pernahkah Anda tahu bahwa minuman ini menimbulkan resiko buruk bagi tubuh? Di balik kesegaran dan enaknya minuman bersoda, tersimpan berbagai zat perusak kesehatan. Minuman bersoda mengandung zat pewarna buatan, karbonat, asam fosfat, pemanis, bahan pengawet, kafein, dan mengandung zat gula tinggi
Berikut ini beberapa pengaruh buruk akibat minuman bersoda :

Penyebab Utama Tulang Rapuh (Osteoporosis).

Kandungan soda adalah penyebab utama tulang rapuh. Memang benar, fakta menjelaskan bahwa seorang remaja yang terlalu sering mengkonsumsi soda beresiko mengidap tulang keropos atau osteoporosis. Akibat fatalnya, pengidap akan mudah terkena patah tulang dibanding yang lain. Sebuah studi dalam Archives of Pediatric Adolencent Medicine jurnal yang dikeluarkan Asosiasi Kesehatan Amerika dalam risetnya menunjukan bahwa hal ini adalah benar. Riset yang dipimpin oleh Grace Wyshak dari Harvard Medical School di Boston berhasil menganalisa data survey yang dilakukan pada 460 remaja di AS. Hasilnya, remaja yang sering mengkonsumsi soda, tiga kali lebih mudah mengalami patah tulang. Hal ini akan meningkat lima kali lipat bila tetap mengkonsumsi soda dan secara fisik aktif bergerak.

Kandungan Kafein Tinggi.

Dalam satu gelas soda terdapat 50 miligram kafein. Walau lebih kecil dari kopi, kandungan kafein pada soda tetap jahat. Salah seorang dokter holistic, F. Batmanghelidj, MD, menyatakan bahwa dampak terburuk kafein adalah penyakit jantung dan juga sel-sel otak. Dan yang lebih membahayakan lagi, kebanyakan orang tidak menyadari bahwa sebenarnya soda memiliki kandungan kafein yang tinggi. Jadi mereka tetap berfikir aman dibanding mengkonsumsi kopi. Asupan kafein secara teratur pada perempuan hamil dapat meningkatkan risiko melahirkan bayi dengan berat lahir rendah (prematur). Bahkan dapat menyebabkan keguguran spontan atau kerusakan pada janin. Kafein juga dapat menghambat enzim-enzim yang digunakan dalam pembentukan memori, dan pada akhirnya menyebabkan hilangnya memori. Yang paling membahayakan adalah Kafein dapat beracun bagi sel-sel otak.

Obesitas.

Jika dikonsumsi secara berlebihan, minuman ini bukan tidak mungkin menjadi salah satu pemicu naiknya berat badan Anda. Sebuah penelitian mengungkapkan, konsumsi rutin minuman bersoda selama sebulan dapat menaikan berat badan sebanyak setengah kilogram.

Mengandung Gula Berlebih.

Kandungan gula pada minuman soda dipercaya sangat tinggi dibanding minuman lainnya. Dalam sekaleng soda terkandung paling sedikit Sembilan sendok teh gula. Padahal, kebutuhan gula dalam tubuh tidak boleh lebih dari empat sendok teh per hari. Jadi, bayangkan bila anda minum soda sebanyak tiga gelas setiap kali makan siang.

Berdasarkan penelitian para pakar di University of Minnesota, kadar gula yang tinggi pada minuman bersoda dapat meningkatkan kadar insulin dalam tubuh yang menjadi salah satu pemicu resiko terkena kanker pankreas. Jika kebiasaan ini diteruskan, lama-lama Anda akan mengidap penyakit diabetes.

Penelitian membuktikan bahwa perempuan yang mengonsumsi soda lebih dari satu kaleng perhari memiliki risiko dua kali terkena diabetes tipe dua dalam jangka waktu 4 tahun ke depan, dari pada mereka yang mengonsumsi kurang dari satu kaleng perhari.

Pemicu Penyakit Kanker.

Peminum soda juga memiliki resiko kanker lebih tinggi. Dalam suatu penelitian disebutkan pula bahwa soda bisa mengakibatkan kerusakan DNA oleh karena sodium benzoate, yaitu zat pengawet yang biasanya ada dalam kebanyakan soft drink, mampu “mematikan” fungsi vital dari DNA Anda. Hal ini menyebabkan munculnya beberapa penyakit seperti misalnya cirrhosis hati dan parkinson.

Menimbulkan Masalah Bagi Otot.

Sebuah penelitian menemukan bahwa terlalu banyak minuman soda bisa menimbulkan masalah otot. Problem otot yang diakibatkan terlalu banyak minum soda itu disebut hipokalemia. Penderita hipokalemia ini mengalami penurunan level potassium dalam darah yang mengakibatkan gangguan pada fungsi vital otot. Gejalanya bisa mengalami lemah otot hingga mati rasa seperti lumpuh.

Merusak proses pencernaan.

Minuman soda mengandung CO2 yang menyebabkan lambung tidak bisa menghasilkan enzim yang sangat penting bagi proses pencernaan. Hal ini terjadi jika mengkonsumsinya bersamaan dengan makan, atau setelahnya. Selain itu juga dapat menyebabkan peniadaan fungsi enzim-enzim pencernaan yang dihasilkan oleh lambung, yang selanjutnya mengganggu proses pencernaan dan pengambilan sari-sari makanan.

Pemicu resiko batu ginjal.

Larutan Calsium pada minuman soda akan mengendap di tenggorokan, sel-sel kulit, dan anggota-anggota vital pada tubuh yang bisa berpengaruh pada fungsi ginjal sehingga dapat memicu terkenanya batu ginjal.

Merusak gigi

Kandungan senyawa soda dapat mengikis dan merusak lapisan enamel gigi, sehingga mengakibatkan gigi mudah berlubang dan rusak

Menurunkan jumlah sperma

Berdasarkan sebuah penelitian di Denmark, pria yang mengonsumsi minuman bersoda secara berlebihan bisa menurunkan jumlah produksi dan kualitas sperma. Hasil penelitian itu menemukan, jumlah sperma pria yang rutin minum minuman bersoda hampir 30 persen lebih rendah dibandingkan yang tidak.

Artikel Yang Berkaitan

1. Menu Diet Bagi Diabetesi.
2. Diet Rendah Karbohidrat Menurunkan Tekanan Darah.
3. Berbagai Jenis Teh Dan Manfaatnya Bagi Tubuh.
4. Pemanis Buatan Bagi Penderita Dibetes Militus (DM).
5. Jangan Sembarangan Minum Obat.
6. Mengenal Jenis, Fungsi Dan Akibat Kekurangan Fitamin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar