Pengidap kencing manis atau diabetes sering bingung dalam memilih makanan yang aman untuk dikonsumsi sehingga "takut untuk makan". Mereka beranggapan bahwa makan hanya akan meningkatkan kadar gula darah.
Penderita kencing manis atau dibetes lebih dianjurkan untuk mengenali pola makan yang benar. Sebab diet ekstrakeras yang dilakukan diabetesi untuk menurunkan kadar gula darah justru dapat membuat tubuh kekurangan glukosa. Efeknya kondisi tubuh mengalami drop.
Diet yang salah juga rentan memicu hipoglikemik. Pada kondisi itu, kadar gula darah jauh dibawah angka normal. Pada diabetesi, hipoglikemik memungkinkan terjadi pada saat-saat tertentu, seperti ketika tidur.
Diet yang benar adalah menghentikan konsumsi makanan berstruktur glukosa rantai tunggal. Dimana yang perlu diingat adalah jumlah, jenis dan jadwal. Jadwal makan diatur sehingga tidak ada penimbunan gula dalam darah. Makan dalam jumlah sedikit dan rentang waktu minimal 3 jam, polanya, tiga kali makan besar dan tiga kali snack secara bergantian untuk sehari.
Porsi makan besar masing-masing 20% dari kebutuhan kalori sehari dan snack 10%. Sebelum tidur malam, diabetesi masih perlu makan snack agar olahan glukosa dari snack menyuplai otak selama tidur. Tentu saja tidak sembarang snack dapat dikonsumsi. Pilihlah buah, misalnya pepaya, semangka dan pisang.
Jumlah snack yang dimakan disesuaikan dengan rumus relative body weight (RBW). Dimana rumus untuk menghitung RBW, berat badan dalam kilogram dibagi kuadrat tinggi badan dalam meter. RBW normal, 90-110. Jika tergolong normal, kebutuhan kalori sebesar RBW dikali 30. Diabetesi rata-rata memiliki RBW diatas normal. Untuk diet, 20 kali RBW menghasilkan kebutuhan kalori.
Mintalah bantuan ahli gizi untuk mengetahui pola diet yang benar. Dalam artian bahwa penderita harus mengkonsultasikan dengan para ahli gizi dan tenaga medis untuk merencanakan diet yang sehat. Hal ini dikarenakan karena diet diabetes harus disesuaikan dengan kondisi tubuh dari penderita, dimana kondisi tubuh dari tiap-tiap individu penderita berbeda-beda.
Artikel yang berkaitan
1. Pemanis Buatan Bagi Penerita Diabetes Melitus (DM).
2. Diet Rendah Karbohidrat Menurunkan Tekanan Darah.
3. Berbagai Jenis Teh Dan Manfaatnya Bagi Tubuh.
4. Jangan Sembarangan Minum Obat.
5. Mengenal Fungsi, Jenis Dan Akibat Kekurangan Vitamin.
6. Lindungi Arteri Denga Lycopene.
Minggu, 03 Oktober 2010
Menu Diet Bagi Diabetesi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
-
Secara tradisional usia kehamilan sering dinyatakan dalam bulan. Untuk mengkonversinya ke dalam hitungan minggu, tentu sangat mudah. Satu b...
-
Sebenarnya perkembangan bayi akan sangat dipengaruhi rangsangan atau stimulasi yang kita berikan. Stimulasi itu dapat berupa aktivitas yang ...
-
Penyakit ini bukanlah penyakit yang asing di telinga kita, karena cukup banyak anak di Indonesia yang terjangkit penyakit ini. Bahkan diperk...
-
Biang keringat atau ruam panas pada bayi meruakan bintik-bintik kecil yang dapat muncul di seluruh bagian tubuh bayi, biasanya timbul pada c...
-
Kehamilan sungsang atau posisi sungsang adalah posisi dimana bayi di dalam rahim berada dengan kepala di atas sehingga pada saat persali...
-
Impetigo merupakanh infeksi kulit yang mudah untuk menjalar/menular. Kebanyakan impetigo menyerang bayi dan anak-anak, yang ditandai dengan ...
-
Perawatan dan pengobatan demam tifoid ( Typhoid fever ) adalah dengan meniadakan serangan kuman mempercepat pembasmian kuman, memperpendek ...
-
Yaitu adanya cairan yang keluar di sekitar tali pusat bayi. Tetapi merupakan hal yang normal apabila pendarahan yang terjadi disekitar tali ...
-
Diare merupakan penyakit dimana penderita mengalami perangsangan buang air besar dan terus-menerus dimana tinja atau feses sangat lunak dan ...
-
Radang otak atau sering dikenal dengan meningitis merupakan peradangan di selaput-selaput otak yang disebut meningen, yang mengelilingi otak...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar