Sabtu, 01 Januari 2011

Bila Anak Anda Batuk

Batuk merupakan cara tubuh membersihkan tenggorokan, jalan udara, dan paru-paru. Batuk bukanlah penyakit, tetapi batuk dapat sebagai tanda adanya penyakit atau gejala umum pada penyakit. Walaupun dapat menimbulkan suara yang tidak enak, kadang batuk bukanlah gejala dari kondisi yang serius.

Gejala

O. Anak Anda ketika batuk mengeluarkan dahak berwarna bening, putih, kuning, hijau, atau coklat.

O. Anak susah tidur karena batuk.

O. Anak batuk terus menerus (batuk rejan).

O. Anak kesulitan bernafas ketika batuk.

O. Anak menderita demam.

O. Anak menderita hidung meler.

Jenis batuk pada anak

O. Barky (Cough)
Batuk seperti menyalak (barky = menyalak) umumnya disebabkan inflamasi atau pembengkakkan pada saluran napas atas.

Kebanyakan batuk ini disebabkan oleh croup, yakni inflamasi pada laring (pangkal tenggorok) dan trakea (batang tenggorok). Croup dapat disebabkan oleh alergi, perubahan suhu pada malam hari, dan yang umum adalah infeksi saluran napas atas. Ketika saluran napas anak mengalami inflamasi, akan terjadi pembengkakkan dekat atau di bawah pita suara, membuat anak sulit bernapas. Anak di bawah usia 3 tahun cenderung terserang croup karena batang tenggoroknya sempit. Croup dapat terjadi tiba-tiba, di tengah malam saat anak tidur. Sering disertai suara keras ketika anak menarik napas.

O. Batuk rejan
Batuk rejan (whooping cough) merupakan nama lain penyakit pertusis, yakni infeksi saluran napas disebabkan bakteri bordetella pertussis.

Penyakit ini ditandai dengan batuk yang diakhiri dengan suara keras saat anak menarik napas. Gejala lain pertusis termasuk hidung berair, bersin, batuk dan sedikit demam.
Walaupun pertusis dapat terjadi pada semua usia, umumnya terjadi pada balita di bawah usia 1 tahun yang tidak diimunisasi. Vaksin pertusis yang merupakan bagian dari imunisasi DPT (Difteri, Tetanus, Pertusis) rutin diberikan dalam 5 dosis sebelum anak berusia 6 tahun. Penting untuk mengikuti jadwal imunisasi yang disarankan oleh dokter.

Pertusis sangat menular. Bakteri dapat menyebar antar manusia di udara melalui percikan cairan dari hidung atau mulut orang yang terinfeksi, yang dapat keluar karena bersin, batuk atau tertawa. Orang lain dapat juga terinfeksi karena menghirup percikan atau menyentuh mulut atau hidung yang terkena percikan.

O. Batuk Disertai Napas Berbunyi
Batuk disertai dengan napas berbunyi saat anak menghembuskan napas merupakan tanda saluran napas bagian bawah mengalami inflamasi. Ada juga kemungkinan, pada anak yang masih kecil, saluran napas bagian bawah terhalang oleh benda asing atau lendir karena infeksi pernapasan.

O. Batuk di Malam Hari
Banyak batuk bertambah buruk di malam hari karena penyumbatan dalam hidung dan sinus mengalir sepanjang tenggorok dan menyebabkan iritasi ketika anak berbaring. Ini menjadi masalah jika anak anda menjadi sulit untuk tidur. Asma juga dapat memicu batuk di malam hari karena saluran napas cenderung menjadi sensitif dan mudah teriritasi pada malam hari.

O. Batuk di Siang Hari
Alergi, asma, dingin, dan infeksi pernapasan dituding sebagai penyebab batuk di siang hari. Udara dingin dan aktivitas yang berat dapat memperparah batuk ini, namun biasanya akan mereda di malam hari ketika anak beristirahat. Perlu untuk meyakinkan di rumah anda tidak ada satu pun yang membuat anak anda batuk seperti pengharum ruangan, binatang peliharaan, dan asap (terutama asap tembakau)

O. Batuk Disertai Demam
Jika anak anda batuk, sedikit demam, dan hidung berair, kemungkinan dia terkena flu. Namun batuk disertai demam 102° Fahrenheit (39° Celsius) atau lebih tinggi dapat berarti pneumonia, terutama jika anak terlihat lesu dan bernapas dengan cepat. Pada keadaan ini, segera hubungi dokter anak anda.

O. Batuk Disertai Muntah
Umumnya anak batuk karena dipicu oleh refleks penyumbatan. Ini bukan hal yang berbahaya, kecuali jika terjadi muntah. Anak yang menderita batuk disertai flu atau asma dapat muntah jika terlalu banyak lendir mengalir ke dalam perut dan menyebabkan mual.

O. Batuk Persisten
Batuk yang disebabkan flu dapat hilang dalam seminggu, kecuali anak anda mengalami flu lagi setelahnya. Asma, alergi, atau infeksi kronis pada sinus atau saluran napas mungkin berperan pada batuk yang menetap (persisten). Jika batuk terjadi selama 3 minggu, segera hubungi dokter anak anda.

Penanganan yang dapat Anda lakukan

O. Berikan anak minum yang cukup. Air jeruk nipis hangat dan jus apel baik untuk anak.

O. Udara yang kering dapat memperparah batuk anak. Anda dapat mengalirkan uap dingin atau hangat ke kamar anak Anda di malam hari. Anda dapat menggunakan uap dari pancuran air.

O. Asap di udara dapat menyebabkan anak batuk. Jangan biarkan orang merokok di sekitar anak Anda.

O. Anda dapat memberikan madu untuk menenangkan madu untuk menenangkan batuk anak berusia lebih dari 1 tahun. Jangan berikan madu pada bayi yang berumur kurang dari 1 tahun.

O. Jika anak Anda mengalami kesulitan tidur karena batuk kering. Anda dapat memberikan obat yang di jual di toko obat seperti Robitussin DM. Tanyakan pada dokter atau apoteker untuk membantu Anda memilih obat yang benar.

O. Jika anak Anda menderita batuk berdahak, janganberikan obat batuk yang dijual di toko, kecuali atas izin dokter. Batuk berdahak berarti bahwa anak Anda mengeluarkan dahak ketika batuk.

O. Segera hubungi dokter jika:
1. Bayi yang menderita batuk berusia kurang dari 3 bulan.
2. Anak Anda batuk darah.
3. Bibir anak Anda membiru ketika batuk.
4. Nafas cepat dan berat
5. Anak Anda tidak dapat bernafas.
6. Anak mengeluarkan suara seperti bersuit atau menyalak ketika batuk.
7. Anak Anda mengeluarkan dahak kental berwarna hijau atau coklat.
8. Anak Anda tidak berhenti batuk.
9. Anak merasa sakit di dada setelah batuk.
10. Anak menderita demam dan batuk lebih dari 3 hari.
11. Anak muntah ketika batuk.
12. Batuk tidak sembuh juga lebih dari 7 hari.
13. Anak tidak dapat tidur karena batuk.

Artikel Yang Berkaitan
1. Flu dan Pilek Pada Anak.
2. Penanganan Terhadap Anak Yang Terjangkit Impetigo.
3. Biang Keringat (Ruam Panas) Pada Anak.
4. Menangani Si Kecil Yang Terserang Diare.
5. Jika Perut Anak Kembung.
6. Bila Anak erkena Cacar Air.
7. Ruam Akibat Tanaman Beracun.
8. Kapan Seharusnya Anda Menghubungi Dokter Atau Rumah Sakit.
9. Pendarahan Pada Tali Pusat.
10. Sisik Pada Kulit Kepala Bayi.
11. Jerawat Pada Bayi.
12. Jika Anak Mengalami Kejang.
13. Demam Pada Anak.
14. Terapi Untuk Anak Autis.
15. Diagnosis Dan Cara Mengobati cacingan Pada Anak.
16. Cacingan Dapat Menurunka Fungsi Kongnitif Pada Anak.
17. Radang Telinga Pada Anak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar