Rabu, 11 Mei 2011

Bahan Pengawet Untuk Makanan

Sekarang ini banyak sekali produk makanan yang kita konsumsi sehari-hari yang mengandung bahan pengawet. Biasanaya untuk produk makanan dalam kemasan baik dalam kaleng, plastik atau kemasan lainnya, hal ini dimaksudkan agar makanan cukupawet dalam kurun waktu yang relatif lama dan tidak dapat rusak karena ditumbuhi jamur, bakteri atau mikroorganisme lainnya.

Untuk produksi makanan agar tetap terjaga keawetannya, maka pengawetan dapat dilakukan pada waktu proses produksinya, yaitu dengan penambahan bahan pengawet kimiawi ataupun tanpa bahan pengawet kimia.

Produksi makanan yang diawetkan tanpa bahan pengawet kimiawi, proses pengawetannya dapat dilakukan melalui berbagai cara, yaitu antara lain:

O Dengan proses pengasapan.

O Dengan proses pengeringan.

O Melalui proses pengepakan (packaging) dengan vacum bebas oksigen.

O Dengan proses Irradiasi ataupun Pasteurisasi.

O Menggunakan tekanan hidrostatik tinggi (Pascalization).

Sedangkan penambahan bahan pengawet kimiawi pada bahan makanan haruslah aman untuk kesehatan dan penggunaannya haruslah sesuai dengan aturan yang diizinkan. Pengawet makanan ini dihasilkan dari sintesis kimia maupun bahan alami yang mengandung Benzoat atau Sorbat yang diperoleh dari hasil ekstraksi dari tanaman atau buah-buahan.

Asam Benzoat sangat poten terhadap ragi dan bakteri, sehingga paling efektif menghambat pertumbuhan kapang. Bisa digunakan hingga 1000 mg/Kg produk. Asupan maksimal bahan ini per hari 5 mg/Kg BB.


Sedangkan untuk kelompok Sorbat bersifat antimikroba yang sangat kuat sehingga efektif untuk menghambat pertumbuhan kapang dan ragi. Tidak berpengaruh terhadap cita rasa makanan, ditambahkan maksimal 1000 mg/Kg produk dan asupan tiap hari maksimal 25 mg/Kg BB.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar