Sabtu, 15 Januari 2011

Mengenai Saya

Seperti halnya Anda, saya adalah orang biasa yang mencari 'inspirasi' dan ingin terus berkembang. Halang rintang dan hambatan adalah hal yang biasa dalam mengarungi perjalanan hidup, karena semua itu adalah ujian dalam mencapai apa yang kita impikan. Kadang apa yang diharapkan belum tentu menjadi kenyataan, tetapi hendaknya kita harus tetap optimis dan terus berjuang. Perjalanan masih panjang dan berliku, kita harus tetap fokus, jangan sampai berhenti di persimpangan jalan karena itu hanyalah kesia-siaan.

Dari Sahabat : agita-dreamer dalam Penyair.com

Wujud Cinta Sebenarnya
Posted by penyair_kesepian on November 16th, 2010

Cinta, sebuah kata sederhana namun begitu sulit dijelaskan. Betapapun para penyair mencoba menjabarkan definisi cinta dalam jutaan bait yang indah, tetap tak kan pernah cukup. Karena tiap hati punya caranya sendiri dalam memaknai cinta. Bukan sebatas keinginan untuk saling memiliki atau menguasai satu sama lain. Bukan pula sebentuk rasa yang ditempatkan pada satu ruang hati dan kemudian dengan mudah dipindahkan ke ruang hati yang lain jika jenuh mulai merambat. Cinta seharusnya adalah perasaan yang simpan hanya pada satu ruang hati tanpa pernah berpindah. (maap, kepanjangan basa-basinya. Hehehe..)

Aku memang orang yang tidak terlalu ngerti tentang cinta. Tapi aku sangat kagum pada gambaran cinta yang ditunjukkan oleh dua sahabat, mbak tiwik dan mas moko. Rasanya tak perlu menyembunyikan nama mereka karena ini justru cerita yang sangat indah (dalam nyata begitu indah, tapi maaf sebelumnya, jika aku tak bisa merangkainya menjadi cerita yg indah untuk kalian..aku ga bisa menulis cerita, entah cerpen atau cerita apa saja. Maklum, aku bukan penulis..sekali lagi maaf..)

Mbak tiwik adalah sahabat yang ku kenal saat masih SMP dulu. Kami tinggal satu asrama dan mulai dekat satu sama lain. Dia merupakan sosok wanita yang sangat kuat, tegar dalam menjalani hidup. Dia divonis Muscular Dystropy (MD) atau Distrofi otot, suatu penyakit yang secara bertahap melemahkan sistem kerja otot, Dan karena penyakit ini disebabkan oleh kelainan genetik, maka adik laki-lakinya pun , mas aris di vonis penyakit yang sama. Penyakit ini membuat kondisinya semakin menurun tiap tahun. Awalnya, mbak tiwik bisa berjalan seperti orang normal lain, tapi kemudian dia harus menggunakan tongkat sebagai alat bantu berjalan karena ototnya semakin menyempit. tidak berhenti sampai disitu, setelah bebrapa waktu mbak tiwik harus duduk di kursi roda (Saat pertama kami bertemu, dia sudah harus menggunakan kursi roda). Sama halnya dengan mbak tiwik, kondisi mas aris pun semakin lama semakin menurun. Dokter mengatakan bahwa umur mereka tidak akan panjang karena sebagian besar dari penderita Muscular Dystropy (MD) meninggal di usia remaja sampai 20-an tahun.

DOKTER ITU SALAH BESAR…
Karena semangat hidup mereka yang sangat besar, mereka mampu bertahan………..
Kondisi mbak tiwik dan mas aris masih baik sampai saat ini, walaupun kemampuan gerak mereka memang menurun.

Kembali ke pokok cerita tentang mbak tiwik dan mas moko.
Mbak tiwik dianugrahi wajah cantik dan suara yang merdu (gak kayak aku yg cempreng…hehehe..). Wajar kalau banyak cowok yang suka dan jatuh hati padanya. Aku memang hanya setahun tinggal di asrama itu, tapi setelah pulang ke semarang pun kami tetap saling memberi kabar. Jadi sedikit banyak aku tau tentang beberapa kisah cintanya sebelum dia ketemu mas moko (bukan berarti dia playgirl lho…itu hanya perjalanan sebelum bertemu orang yang tepat, RAMSES DWIATMOKO). Mas moko adalah salah satu kenalan teman kami diasrama yang nge-kost tidak jauh dari asrama. Pertama bertemu mb tiwik, mas moko langsung jatuh hati. Meskipun waktu itu mbak tiwik sudah punya seseorang untuk berbagi hati. Seorang yang bisa dikatakan sebagai idaman baginya, cowok dengan wajah lumayan tampan, mudah bergaul dan humoris. Tapi mas moko tak pernah peduli semua itu. Dia bilang, “aku tidak peduli apapun, asal bisa terus ada disampingmu untuk mencintaimu, itu cukup bagiku, meski aku harus menjadi yang kedua.” (kira2 gitu, aku ga tau jelasnya karna waktu aku udah ga tinggal di asrama lagi. Semoga mbak tiwik dan mas moko ga baca, jd mereka ga akan protes. hehehe…). Akhirnya mbak tiwik mengalah, dia menerima cinta mas moko dan mulai menjalani cinta dua hati (afgan banget..hehehe..)

Mbak tiwik sadar sepenuhnya bahwa dia tidak bisa terus berada ditengah dua cinta. Mau tak mau dia harus memilih dan saat itu mbak tiwik minta aku untuk menguji mas moko dan mas xxx (aku lupa namanya, tak terlalu penting..hehehe…) siapa yang benar2 mencintainya dan sanggup mendampinginya seumur hidup. Tes pun dimulai.

Aku mualai sms mas xxx, bilang “hai, boleh kenalan ga? dan bla bla bla….” sms-an terus berlangsung sampai akhirnya aku tanya, “apa kamu udah punya cewek??” dengan enteng dia jawab “belum.” Dan malah ngajak ketemuan (ini baru playboy…).

Selanjutnya, aku pun sms mas moko (the hero of the story..hehehe…) Atas permintaan mbak tiwik, aku mengaku sebagai cewek yg suka dan memang sedang berusaha mengejar cinta mas moko dan bilang “apa lebihnya tiwik dibanding aku? tiwik cuma seorang yang tidak bisa apa-apa. jangankan menjadi istri dan mengurus suami, mengurus diri sendiri saja dia tidak akan mampu. Dia hanya akan jadi beban untukmu. Jika terus bersamanya, suatu saat kamu akan menyesal seumur hidupmu.”

Cewek yang sedang mengejar cinta mas moko itu memang cantik dan tidak memiliki kekurangan secara fisik , itu membuat mbak tiwik bertanya2 mengapa mas moko lebih memilihnya. Diluar prediksi, inilah jawaban mas moko, “Aku mencintai tiwik dgn segala apa yang ada dalam dirinya. Bagiku dia lebih dari seorang wanita sempurna yang pantas mendampingiku. Tak kan pernah ada kata menyesal dalam kamus hidupku. Jangan pernah lagi menghubungiku dan menjelek-jelekkan orang yang kucintai seperti itu! Karena tak akan ada yang bisa merubah pilihanku termasuk kamu.”

Aku pun yakin sepenuhnya siapa cowok terbaik yang harus mbak tiwik pilih. Tapi memang tidak mudah bagi mbak tiwik untuk melepaskan mas xxx, karena saat itu justru mbak tiwik lebih mencintai mas xxx (ga tau apa yg menarik dari cowok playboy kayak gitu). Mnak tiwik masih meneruskan hubunganya dengan dua hati ini. Kemudian, entah itu kebetulan atau bukan, kedua cowok ini datang menemui mbak tiwik pada waktu bersamaan. Pertengkaranpun terjadi karena mas xxx tidak tau tentang mas moko (tapi bagiku sebenarnya mas xxx ga berhak protes karena jelas dia ga serius menjalani hubungan dengan mbak tiwik).

Mas moko tau saat itu mbak tiwik lebih mencintai mas xxx, jd dia putuskan untuk mengalah, “kalau kamu memang sangat mencintainya dan dia bisa memberimu kebahagiaan, aku rela mengalah dan melepaskanmu bersamanya. Aku yang akan mundur demi kebahagianmu.”. Mbak tiwik benar2 bingung, disatu sisi, berat baginya untuk melepas seorang yg dia cintai, tapi disisi lain, dia sadar ada seorang yang lebih mencintainya, yang rela mengornankan apa saja hanya untuk melihatnya bahagia. Setelah berpikir panjang, akhirnya mbak tiwik memutuskan untuk melepaskan mas xxx dan kembali pada mas moko, seseorang yg mencintai dia apa adanya. Aku sempat datang ke asrama Solo untuk menemui mas moko dan mbak tiwik setelah itu. Untuk pertama kalinya aku bertemu mas moko dan hal pertama yang dia ucapkan adalah “dek nita, makasih ya tes nya…” Harus ku akui aku sangat malu saat itu (hehehe..maap ya mas moko..)

Setelah beberapa lama pacaran, mbak tiwik dan mas moko pun memutuskan untuk menikah. Smua memang tak semudah pernikahan orang lain. Banyak yang harus dipertimbangkan karena kondisi kesehatan mbak tiwik yang terus menurun. Mbak tiwik menjelaskan pada mas moko bahwa nantinya dia akan semakin sulit bergerak dan selalu butuh bantuan dalam melakukan aktivitas, dari tahun ke tahun dia akan semakin tidak bisa mandiri. Bahkan mbak tiwik juga bilang bahwa karena kondisinya, mungkin saja dia tidak akan bisa memberi keturunan untuk mas moko. Mbak tiwik menjelaskan secara detail resiko apa saja yg mungkin terjadi bila mereka menikah. Selain itu mereka harus menghadapi pertentangan baikdari orang tua mas moko maupun orang tua mbak tiwik sendiri. Orang tua mas moko tidak menyetujui pernikahan mereka karena branggapan bahwa masih banyak wanita lain yg lebih baik dari mbak tiwik (yang mungkin normal secara fisik), sedangkan orang tua mbak tiwik tidak setuju karena saat itu mas moko belum punya pekerjaan . Tapi dengan tegas mas moko mnjawab “Tak perlu mengkhawatirkan apa2, kita bisa lalui semua bersama. Segalanya akan baik2 saja.”. Mas moko terus menguatkan mbak tiwik. Mas moko tak pernah mempertanyakan apa yang bisa dan yang tidak bisa dilakukan mbak tiwik untuknya. Yang ada di benak mas moko hanyalah apa yang bisa dia lakukan untuk kebahagiaan mbak tiwik. Tak masalah jika mbak tiwik tidak bisa melakukan pekerjaan rumah tangga sama sekali. Cinta mbak tiwik sudah lebih dari cukup untuk jadi alasan menghabiskan sisa hidup bersama. Mbak tiwik pun melakukan hal yang sama, dia meyakinkan mas moko bahwa nanti akan ada pekerjaan yang baik untuknya. Setelah beberapa lama, mereka berhasil meyakinkan orang tua mbak tiwik, meskipun orang tua mas moko tetap tidak memberikan restu. Dan akhirnya mereka menikah. (Agak sedih juga kalau ingat bahwa aku tidak bisa databg di hari bahagia mereka).

Beberapa bulan setelah menikah, mbak tiwik hamil (subhanallah, sungguh tak ada yang tak mungkin bagi Allah). Masa kehamilan tidaklah mudah bagi mbak tiwik, dia harus rajin check up ke dokter. Kehamilan bagi penderita Muscular Dystropy (MD)merupakan kasus yang sangat jarang dan hampir tidak pernah terjadi. Bahkan dokter pernah mengatakan pada mbak tiwik, jika nanti kehamilanya itu membahayakan nyawanya maka dia harus rela menggugurkanya. Tapi mbak tiwik terus bertahan sampai akhir. Mbak tiwik melahirkan dengan operasi sesar, dengan kondisi ibu dan bayi sehat sepenuhnya (alhamdulillah). Padahal sebelum operasi berlangsung, dokter mengatakan pada mas moko bahwa kemungkinan hidup bagi mbak tiwik hanya 20%. Rasa takut tentu saja makin besar untuk mas moko, tapi dia terus meyakinkan diri dan berdoa, semoga semua berjalan seperti yang diharapkan. maka yakinlah bahwa tak kan ada doa yang sia-sia.

Segalanya berjalan dengan baik, putra mereka yang di beri nama Rafif Safa Alzena tumbuh menjadi anak yang sehat, aktif, dan juga sangat pintar. Orang tua mas moko pun mulai menerima hubungan mas moko dan mbak tiwik seiring kehadiran Rafif. Mereka mulai mau berkunjung ke Ngawi, rumah orang tua mbak tiwik, tempat mbak tiwik dan mas moko tinggal. Dan karena mas moko lulusan teknik sipil, masih dalam satu bidang dengan orang tua ku, maka dia pun di minta ke Semarang untuk membantu bapak. Semua berjalan lancar meski mas moko harus rela terpisah dengan anak istrinya demi pekerjaan. Satu bulan sekali mas menyempatkan pulang ke Ngawi. Namun Allah kembali menguji mbak tiwik, tanda bahwa Allah sangat mengasihinya. Karena ujian adalah salah satu wujud kasih sayang Allah. Saat berusia dua tahun, tiba-tiba rafif sakit, badannya panas. Saat dibawa ke dokter, katanya rafif hanya demam biasa dan boleh pulang. Tapi setelah beberapa hari bolak balik ke dokter rafif belum sembuh juga, panas badannya terus naik turun, akhirnya dia dirujuk ke RS yang lebih besar. Dan disitu baru diketahui kalau rafif terkena radang otak. Tapi semua terlambat, radang terlanjur menyebar ke semua organ dalamnya, rafif pun meninggal beberapa jam setelah tiba di RS.

Aku merasa sangat bersalah karena berkali-kali mbak tiwik meminta ku datang ke Ngawi untuk sekedar bertemu anaknya tapi aku tidak juga datang. Padahal dia selalu bilang padaku untuk ikut ke Ngawi kalau mas moko pulang. Tapi entah bagaimana, tiap kali mas moko pulang aku tidak bisa ikut, karena selalu ada saja yang harus ku kerjakan. Bahkan saat diberi tau kalau rafif meninggalpun aku tetap tidak bisa kesana. Seminggu setelahnya baru aku bisa datang. Untuk pertama kalinya aku ke Ngawi dan bertemu mbak tiwik setelah sekian tahun. Dalam perjalanan kesana, yang ku bayangkan adalah gambaran kesedihan yang luar biasa karena ini sungguh merupakan kehilangan yang teramat sangat. mbak tiwik tak pernah terpikir akan bisa punya anak lagi. mbak tiwik dan mas moko memang berencana cukup membesarkan rafif saja karena takut kehamilan kedua akan lebih membahayakan mbak tiwik. Tapi ternyata aku salah, setelah sampai disana yang ku lihat justru ketabahan yang luar biasa. Keikhlasan yang sangat dalam. Mbak tiwik bilang, “Kamu tau nit, aku bersyukur karena saat rafif diambil, Allah seprti mengangkat semua beban kehilangan dari hatiku dan mas moko. Begitu ringan bagi kami untuk mengikhlaskan kepergiannya dan menerima bahwa itu adalah jalan terbaik yang dipilihkan Allah untuk kami. Meskipun aku ga tau dan ga yakin aku bisa punya anak lagi karena kondisi ku sudah sangat lemah, untuk melahirkan rafif saja dulu butuh perjuangan yang besar.” Saat itu aku hanya bisa memberinya semangat dan meyakinkanya bahwa mereka pasti bisa punya anak lagi. Tapi ada yang membuatku sangat kagum, yang kutemui disana bukanlah kesedihan melainkan cinta yang sangat besar. Cara mas moko memandang mbak tiwik begitu penuh cinta dan ketulusan, hingga akupun iri melihatnya. Begitu rapi mereka menyembunyikan tangis kepedihanya dan saling menguatkan satu sama lain. Mbak tiwik masih bisa menunjukkan sifat manjanya yang justru terlihat begitu romantis dimata ku. Mas moko pun seperti tak pernah lelah tersenyum untuk mbak tiwik. Aku melihat bagaimana romantisme yang sebenarnya ktika mas moko membangunkanya saat subuh, menggendong mbak tiwik naik ke kursi roda, menyisir rambutnya dengan sangat lembut, mengantar dan menemaninya ke kamar mandi, memenuhi apapun yang mbak tiwik butuhkan dengan begitu sabar dan penuh kelembutan. Belum pernah ku lihat cinta sebesar itu sebelumnya.Cinta mas moko untuk mbak tiwik adalah cinta yang tidak mencari kesempurnaan, tapi justru berusaha menyempurnakan mbak tiwik dengan cintanya itu. Tidak peduli seperti apa orang lain melihat pasanganya, tetap saja dia menempatkan permaisuri hatinya disinggasana paling indah dihatinya. Tak peduli sebesar apa rintangan yang akan dihadapi, dia tetap yakin bahwa dia bisa melaluinya bersama orang yang dicintainya, dalam balutan kasih sayang-NYA yang hakiki. Aku pernah bertanya kenapa mas moko begitu mencintai mbak tiwik. Mas moko hanya tersenyum dan bilang dia pun tidak tau. karena cinta itu terjadi begitu saja. Cinta yang tanpa sebab , kecuali karena kuasa-NYA inilah yang membuatnya begitu indah, kuat, dan tak lekang oleh waktu. INILAH WUJUD CINTA SEBENARNYA

Ku akui betapa aku sangat iri pada cinta kedua sahabat ku ini, aku berharap kelak akan ada orang yang bisa mencintai ku sebesar itu, sedalam itu, setulus itu. Seorang yang bisa menerima segala kekurangan yg ada pada diriku.

Memang tak pernah ada yang tau rahasia Sang Maha Pengasih dan Penyayang, yang pasti selalu ada rencana yang indah di balik musibah. Tak ada yang tak mungkin bagi Allah. Empat bulan setelah meninggalnya rafif, mbak tiwik menelponku dan memberi tau bahwa dia hamil lagi. Betapa senangnya aku mendengar kabar itu. Mnak tiwik dan mas moko telah membuktikan bahwa cukup dengan meyakini kebesaran kuasa-NYA dan cinta yg besar pada satu sama lain, maka tidak ada yang tidak mungkin didunia ini. Dan sekarang ini mbak tiwik sedang menjalani perawatan di Solo untuk menunggu kelahiran anak keduanya. Operasi sesar akan dilakukan 2 minggu lagi. Kepada semua yang membaca tulisan ini, saya mohon doanya agar operasinya berjalan lancar, ibu dan bayi tetap dalam keadaan sehat. Amin.

1 komentar:

  1. Subhanallah......tetap semangat mbak....Alloh SWT,pasti memiliki tujuan yang lebih indah,,,

    BalasHapus