Senin, 26 Juli 2010

Radang Otak (meningitis) Pada Anak

Radang otak atau sering dikenal dengan meningitis merupakan peradangan di selaput-selaput otak yang disebut meningen, yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang.

Meningitis dapat disebabkan oleh berbagai macam mikroorganisme, seperti virus, bakteri, jamur atau parasit yang menyebar dalam darah ke cairan otak. Radang otak juga bisa disebabkan penyakit-penyakit yang dapat memicu peradangan dari jaringan-jaringan tubuh tanpa infeksi, seperti kanker. Juga karena luka fisik atau obat-obatan tertentu. Akan tetapi, virus dan bakteri merupakan penyebab paling umum.

Viras meningitis. Merupakan tipe radang otak paling umum. Tipe ini biasanya tidak menyebabkan penyakit serius. Pada kasus-kasus tertentu, gangguan ini bisa menyebabkan demam dan kejang berkepanjangan. Bacterial meningitis. Tipe ini jarang terjadi namun sangat serius. Radang otak ini perlu segera ditangani untuk mencegah kerusakan otak dan kematian

Meningitis yang disebabkan oleh bakteri lebih berbahaya ketimbang virus. Bakteri ini adalah pneumokokus yang bisa mengakibatkan kematian khususnya pada anak-anak. Bakteri pneumokokus memang bisa hidup dan diam di tenggorakan 10 persen orang sehat, baik bayi, balita dan individu dewasa.

Kebanyakan virus maupun bakteri yang menebabkan meningitis terjadi pada anak-anak dibawah usia 5 tahun, namun tidak tertutup kemungkinan bisa menjangkiti anak dewasa (ABG). Bahkan menurut data, kurang lebih sekitar 50% anak yang terkena meningitis dilaporkan meninggal, dandiantara mereka yang bisa selamat akan mengalami gejala-gejala dari sisa penyakitnya seperti lumpuh, tuli, epilepsy dan retardasi mental.

Pada wanita yang hamil, ada peningkatan kontraksi listeriosis, yaitu infeksi yang disebabkan oleh bakteri listeria, yang juga dapat menyebabkan meningitis. Bila ibu hamil memiliki listeriosis, bayi yang belum lahir pun akan berisiko terkena.

Gejalanya sangat akut walaupun biasanya didahului oleh panas untuk beberapa hari. Gejala pada anak besar biasanya panas dan nyeri kepala mendadak yang disertai dengan kaku kuduk, nyeri tenggorokan, mual, Takut lampu terang (photophobia), muantah, infeksi saluran pernafasan atas (misalnya, dingin, sakit tenggorokan), nyeri pada kuduk dan punggung, pegal-pegal dan kesadaran menurun. Sedangkan gejala pada bayi tidak terlalu khas. Bayi mudah terangsang dan menjadi gelisah, kadang-kadang disertai mual dan muntah, gejala kejang (ini terjadi pada sekitar sepertiga dari pasien meningitis), jika penyebabnya Coxsackie virus maka dapat disertai 'RASH' yaitu merah-merah pada kulit dengan panas yang akan menghilang setelah 4-5 hari.

Penyakit ini akan sembuh sempurna tanpa kompilkasi apabila ditangani dengan baik. Pada kasus yang ringan akan sembuh setelah 3-4 hari. Sedangkan pada kasus berat dapat sembuh setelah 7-14 hari.

2 komentar:

  1. Salam kenal...saya mau konsultasi tentang keponakan saya yang lahir dengan normal pada hari kamis,tgl 31 mei 2012 di sebuah rumah sakit umum.setelah berusia 5 hari jam 09.00 di bawa ke seorang bidan untuk di imunisasi,tetapi anehnya semenjak itu tidak mau menangis dan tidak mau disusui,setelah beberapa jam kemudian badannya panas tinggi mencapai suhu 38,9 kemudian badannya berlahan-lahan menjadi kuning,pada pukul 22.00 dibawa ke RSU,kemudian bayi tsb di infus,dan hari ini dinyatakan kritis,dan terkena infeksi otak.mohon saran apa yang harus dilakukan..............?terima kasih

    BalasHapus
  2. Informasi yg bermanfaat.Maf,bu/pk,,,minta izinnya.Bwt anda yg mencari referensi tentang penyakit meningitis,kunjungi blog saya,,,di obatmeningitis.com

    terimkasih banyak.

    BalasHapus